Sebagai produser, Manoj Punjabi memanggul tantangan besar, menghidupkan kembali judul ikonik agar relevan dengan generasi baru.
“Judul Pernikahan Dini sudah beberapa kali dibuat. Tantangannya membuatnya relevan dengan Gen Z,” ujar Manoj.
Ia menekankan besarnya dampak keputusan remaja ketika berhadapan dengan kehamilan di luar nikah.
“Kalau masih sekolah, belum nikah, lalu hamil, dampaknya besar sekali,” katanya tegas, namun dengan nada penuh kepedulian.
Manoj memastikan bahwa serial ini digarap dengan keseriusan setara film layar lebar.
| Baca Juga: Adegan di ‘Ipar adalah Maut: The Series’ yang Diduga Kena Tegur KPI
“Treatment kami itu kayak benar-benar launching film, bukan launching sinetron yang jalan 200 episode, 300,” ujar Manoj.
Ia menegaskan sistem season digunakan demi menjaga kualitas cerita. “Mungkin nanti ada season 2, insya Allah ada season 3, lanjut. Tapi kualitas, kita berhenti dulu dan storytellingnya (melalui) season,” ungkapnya.
Serial ini bukan sekadar remake, melainkan sebuah perjalanan emosional yang mempertemukan banyak hati dalam satu ruang cerita. Aliando Syarief dan Richelle Skornicki, pasangan kekasih di kehidupan nyata, menjadi aktor utama yang siap mengaduk emosi penonton melalui chemistry mereka.
Aliando Syarief: Kedewasaan yang Lahir dari Hubungan
Berbicara tentang perannya sebagai Rangga, Aliando Syarief mengaku bahwa proyek ini lebih dari sekadar tugas akting.
“Yang dewasa mendidik yang muda, tanpa adanya gap. Semua saling support,” katanya pelan, penuh rasa syukur.
Tags:Aliando Syarief Manoj Punjabi Pernikahan Dini Gen Z Richelle Skornicki
