By: Farah Yumna
6 November 2025

| Baca Juga : Aktor Hong Kong Stanley Fung Meninggal, Menyusul Sahabatnya Benz Hui

Minato menendang Furuta hingga terjatuh. Sementara Miyano berpura-pura menjadi penyelamat dan menawarkan diri untuk menemani pulang. Tapi yang terjadi, ia membawa Furuta ke sebuah hotel dan memerkosanya.

Setelah itu, Miyano membawa korban ke taman untuk bertemu tiga pelaku lain. Kemudian mereka membawanya ke rumah Minato yang berlokasi di daerah Adachi, Tokyo.

Selama 40 hari disekap, Furuta terus-menerus disiksa dan diperkosa. Wajahnya dipukuli. Dipaksa menari dalam keadaan telanjang dihadapan para pelaku, minum alkohol dalam jumlah besar, merokok, dan meminum air kencing.

Parahnya lagi, pelaku memasukkan benda-benda asing ke kemaluan dan anus korban. Bahkan pergelangan kakinya dibakar karena mencoba melarikan diri.

Furuta yang hanya diberi susu tanpa makan, mengalami kekurangan gizi. Tubuhnya melemah. Luka-lukanya mulai membusuk. Sementara pelaku terus menyiksanya.

Miris, pada pagi di hari kematiannya, ia mengalami penyiksaan yang keji. Miyano meneteskan lelehan lilin panas ke wajahnya. Menaruh lilin di kelopak mata. Serta menyuruhnya meminum air kencing.

| Baca Juga : Samuel Anderson Lee, Bocah 7 Tahun Raih Prestasi di Singapura dan Hong Kong

Pelaku memukulinya dengan tangan yang dibungkus plastik. Perutnya dipukuli menggunakan bola besi. Hingga pada akhirnya, Furuta pun meninggal dunia dalam keadaan tragis.

Para pelaku yang panik kemudian memasukkan jasad korban ke drum kaleng dan mengisinya dengan semen basah. Drum itu lalu diletakkan di lahan kosong Pulau Wakasu, Tokyo, dan baru ditemukan dua bulan setelahnya, tepatnya pada 29 Maret 1989.

Permintaan Maaf Nessie Judge

Nessie Judge menyampaikan permintaan maafnya melalui media sosial. Ia menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan. Mengaku akan belajar dari kesalahan itu.

Tags:

Leave a Reply