Belum lama ini, nama Sherly Phangestu mencuri perhatian publik. Dia menjadi sorotan setelah video presentasinya di hadapan CEO Apple, Tim Cook, viral.
Sherly panggilan akrabnya mendapat kesempatan tersebut karena meraih predikat Distinguished Winner di ajang Swift Student Challenge 2025.
Sebuah ajang bergengsi tahunan yang diadakan Apple untuk memberdayakan pengembang, kreator dan wirausahawan muda untuk menunjukkan keterampilan coding mereka melalui app playgrounds.
Wanita asal Jakarta itu menciptakan aplikasi Plant Heroes. Game edukasi berbasis visual dan interaktif yang dirancang untuk membantu pelajar memahami zat pertumbuhan tanaman.
| Baca Juga : Kisah Tammy Slaton BB 328 Kg, Takut Lakukan Operasi Pemotongan Kulit
Khususnya hormon, dengan cara yang lebih intuitif dan menyenangkan. Karyanya berhasil unggul dari 350 peserta global di berbagai negara. Seperti Amerika Serikat (AS), Brazil, China, Kanada, Korea Selatan, hingga Uzbekistan.
Sebagai Distinguished Winner, Sherly menjadi salah seorang dari 11 pemenang yang diundang langsung untuk mempresentasikan karyanya di hadapan Tim Cook di Apple Park, Cupertino, AS, dalam acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) pada 10-14 Juni lalu.
Sherly menghadiri acara WWDC. Foto: Dok. Padnya/Nyata
Karya wanita berusia 22 tahun itu memang istimewa hingga membuat Cook terkesima dan memujinya.
”Beliau (Tim Cook, red) bahkan mention, ‘Saya selalu terinspirasi untuk melihat berbagai cara teknologi yang dapat mengubah pengalaman belajar. Dan Plant Heroes melakukannya melalui aplikasi yang menarik dan mudah dipahami, yang menghidupkan botani dengan cara yang benarbenar baru. Senang sekali bertemu Sherly dan saya tidak sabar untuk melihat apa yang akan dia lakukan selanjutnya,” tutur Sherly mengutip pujian dari Cook yang diceritakan kepada Nyata, Sabtu (12/7) lalu.
| Baca Juga : Usia 14 Tahun, Atlet Panahan Berkuda Indonesia Sabet Medali Emas di Kejuaraan Dunia
Pastinya itu prestasi yang cukup bergengsi dan jadi impian banyak coder di seluruh dunia. Mengingat karyawan Apple pun belum tentu memiliki kesempatan yang sama.
Selain kehormatan presentasi, Sherly juga membawa pulang AirPods Max hingga kesempatan mengikuti ujian sertifikasi App Development with Swift. ”Sebenarnya saya sendiri masih nggak nyangka bisa ngobrol langsung sama beliau gitu. Benar-benar hadiah terbesar, menurut saya,” ujarnya.
Ide menciptakan aplikasi Plant Heroes berangkat dari pengalaman pribadi Sheryl yang merasa kesulitan memahami materi biologi tentang zat pertumbuhan tanaman.
Aplikasi Plant Heroes. Foto: Dok. Padnya/Nyata
”Ketika memutuskan untuk ikut lomba ini tuh, saya merenungkan masalah-masalah apa yang ada di sekitar. Dan saya teringat pas sekolah kayak kesulitan memahami materi biologi tentang zat-zat pertumbuhan tanaman,” paparnya.
“Saya merasa materi yang ada di buku itu terlalu kaku. Jadi kayak rada susah untuk ngebayangin. Sampai saya dulu perlu harus mencari video tambahan di internet dan prosesnya tidak selalu mudah,” lanjutnya.
| Baca Juga : Wanita ini Koleksi 1.700 Bando Mickey dan Minnie Mouse
Setelah riset lebih mendalam, Sherly menemukan fakta bahwa sekitar 65 persen orang di dunia adalah pembelajar visual. Dia kemudian melihat potensi game sebagai solusi menarik bagi pelajar.
Hingga akhirnya muncul ide untuk menggabungkan keduanya dalam bentuk aplikasi bernama Plant Heroes. Proses pengembangan aplikasi itu memakan waktu kurang lebih satu minggu. Termasuk riset, desain, user testing dan revisi.
Dalam proses pembuatan aplikasi, Sherly mengerjakan semuanya sendiri. Dia juga sempat mengalami kesulitan hingga merasa minder dengan karya-karya orang lain.
Baca kisah selengkapnya tentang perjuangan Sherly Phangestu dalam membuat aplikasi Plant Heroes di Tabloid Nyata Cetak edisi 2818 Minggu ke II Agustus 2025
Tags:aplikasi Plant Heroes CEO Apple Sherly Phangestu Tim Cook
