Selain kehormatan presentasi, Sherly juga membawa pulang AirPods Max hingga kesempatan mengikuti ujian sertifikasi App Development with Swift. ”Sebenarnya saya sendiri masih nggak nyangka bisa ngobrol langsung sama beliau gitu. Benar-benar hadiah terbesar, menurut saya,” ujarnya.
Ide menciptakan aplikasi Plant Heroes berangkat dari pengalaman pribadi Sheryl yang merasa kesulitan memahami materi biologi tentang zat pertumbuhan tanaman.
Aplikasi Plant Heroes. Foto: Dok. Padnya/Nyata
”Ketika memutuskan untuk ikut lomba ini tuh, saya merenungkan masalah-masalah apa yang ada di sekitar. Dan saya teringat pas sekolah kayak kesulitan memahami materi biologi tentang zat-zat pertumbuhan tanaman,” paparnya.
“Saya merasa materi yang ada di buku itu terlalu kaku. Jadi kayak rada susah untuk ngebayangin. Sampai saya dulu perlu harus mencari video tambahan di internet dan prosesnya tidak selalu mudah,” lanjutnya.
| Baca Juga : Wanita ini Koleksi 1.700 Bando Mickey dan Minnie Mouse
Setelah riset lebih mendalam, Sherly menemukan fakta bahwa sekitar 65 persen orang di dunia adalah pembelajar visual. Dia kemudian melihat potensi game sebagai solusi menarik bagi pelajar.
Hingga akhirnya muncul ide untuk menggabungkan keduanya dalam bentuk aplikasi bernama Plant Heroes. Proses pengembangan aplikasi itu memakan waktu kurang lebih satu minggu. Termasuk riset, desain, user testing dan revisi.
Dalam proses pembuatan aplikasi, Sherly mengerjakan semuanya sendiri. Dia juga sempat mengalami kesulitan hingga merasa minder dengan karya-karya orang lain.
Baca kisah selengkapnya tentang perjuangan Sherly Phangestu dalam membuat aplikasi Plant Heroes di Tabloid Nyata Cetak edisi 2818 Minggu ke II Agustus 2025
Tags:aplikasi Plant Heroes CEO Apple Sherly Phangestu Tim Cook