NYATA MEDIA — Setelah mencetak lebih dari 4,7 juta penonton lewat versi filmnya pada 2024, ‘Ipar adalah Maut’ kini hadir dalam format serial. Judulnya, ‘Ipar Adalah Maut The Series’.
Serial ini digarap oleh Hanung Bramantyo dan Sanjeev Ram Kishan, hasil kolaborasi antara MD Entertainment, MDTV, dan Netflix.
Serial tersebut tetap menampilkan Deva Mahenra sebagai Aris, namun dengan pasangan dan dinamika baru. Tatjana Saphira kini berperan sebagai Nisa, menggantikan Michelle Ziudith, sementara Nicole Parham memerankan Rani, menggantikan Davina Karamoy.
Deva Mahenra mengaku sempat ragu ketika kembali dipercaya menjadi Aris, karakter yang dulu membuatnya jadi sorotan.
| Baca Juga: Nasib Rani di Kisah Asli ‘Ipar adalah Maut’, Berbeda dengan Film dan Serial?
“Awalnya saya sempat mikir, ‘Ipar lagi?’ Tapi setelah baca skenarionya, saya sadar ini bukan sekadar pengulangan. Ini adalah kelanjutan dari semesta yang lebih besar,” ujar Deva di MD Place, Setiabudi, Kuningan, Jakarta pada Senin (3/11).
Aktor 35 tahun itu menyebut kebencian penonton terhadap Aris justru menjadi bentuk keberhasilan.
“Kami menganggap benci dan emosinya penonton terhadap Aris itu investasi. Kami enggak ingin bikin investasi kalian rugi,” katanya sambil tersenyum.
Menurut Deva, format serial memberikan tantangan berbeda karena durasinya jauh lebih panjang dibanding film.
“Kalau di film durasinya cuma dua jam, sekarang penonton punya waktu lebih lama untuk larut dan emosi. Tantangannya menjaga karakter Aris tetap menarik tanpa terasa seperti copy paste dari versi film,” jelasnya.
| Baca Juga: Ipar adalah Maut: The Series Sudah Tayang, Ini Bedanya dengan Versi Film
Deva juga mengungkap bahwa ada perubahan dalam latar cerita. “Secara background keluarga terutama dari Nisa aja sudah beda. Kalau di film asalnya dari Semarang, di series ini dari Jawa Barat, Sunda,” ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa adegan ikonik seperti adegan keran shower tetap muncul di trailer versi serial.
Meski sudah sangat mengenal karakter Aris, Deva mengaku tetap merasa tertantang.
“Saya pikir saya sudah menguasai karakter Aris. Ternyata masih harus belajar lagi. Tapi saya hadir kembali untuk membuktikan, saya siap jadi musuh ibu-ibu lagi,” ujarnya, setengah bercanda.
| Baca Juga: Adu Gaya Davina Karamoy dan Nicole Parham, Pemeran Rani di ‘Ipar adalah Maut’
Tatjana Saphira: Nisa Versi Series Lebih Kuat dan Penuh Luka
Bagi Tatjana Saphira, menerima peran Nisa bukan keputusan sulit. “Justru pertanyaannya adalah, kenapa tidak? Siapa sih yang nggak tahu cerita Ipar Adalah Maut? Ini lebih dari sekadar kisah perselingkuhan. Ceritanya punya banyak nilai tentang kemanusiaan, ikatan keluarga, dan kepercayaan,” kata Tatjana.
Namun, ia tak menampik ada beban setelah menggantikan Michelle Ziudith.
“Kalau bilang nggak ada beban, itu kayak bohong ya. Tapi aku percaya, dengan pendekatan yang baru dan ruang eksplorasi yang lebih luas di serial ini, aku bisa menemukan Nisa versiku,” ungkap aktris kelahiran 21 Mei 1997 itu.
| Baca Juga: Keseruan Jimin-Jungkook BTS Jelajahi Swiss dan Vietnam di Reality Show Terbaru
Tatjana menggambarkan Nisa sebagai sosok perempuan kuat namun rapuh. “Dia mencintai keluarganya, tapi ketika semuanya goyah, kekuatannya justru diuji,” tuturnya.
Nicole Parham: Rani Bukan Sekadar Jahat
Karakter Rani kini dimainkan oleh Nicole Parham, yang sebelumnya dikenal lewat ‘Pesigihan: Bersekutu dengan Iblis’. Nicole mengaku sempat gugup menerima peran yang dulu sangat dibenci publik.
“Awal-awal terima peran Rani, aku deg-degan banget. Apalagi karakter ini sempat di-hate sama satu Indonesia,” ujarnya.
Namun, Nicole ingin menampilkan sisi lain dari Rani.
“Rani itu bukan sekadar jahat. Ia ada di wilayah abu-abu. Jadi pas meranin, aku nggak bikin dia jahat terang-terangan, tapi penonton tetap bisa ngerasain ada yang nggak beres,” jelasnya.
| Baca Juga: Kulit Glowing Alami Cukup dari Makanan, Ini Rahasia Diet Sehatnya
Ia berharap penonton bisa lebih memahami motivasi Rani. “Semoga penonton nggak cuma membenci, tapi juga mencoba memahami,” tambah aktris kelahiran 13 Maret 2004 itu.
Manoj Punjabi: Serial Ini Seperti Koma, Bukan Titik
Produser Manoj Punjabi menjelaskan bahwa ide mengembangkan ‘Ipar Adalah Maut’ menjadi serial muncul karena semestanya masih luas untuk dijelajahi.
“Banyak bagian dari bukunya, bahkan yang viral di TikTok, belum muncul di film. Nah, di serial ini kami akan eksplor semua itu,” kata Manoj.
Ia menegaskan, proyek ini bukan sinetron biasa. “Ini lebih besar dari layar lebar. Pertama kali Netflix melakukan ini bersama MDTV. Belum pernah sebelumnya,” ujarnya.
| Baca Juga: Potret Tampan Aktor Jonathan Bailey, Pria Terseksi 2025 versi People
Soal pergantian pemain, Manoj menyebutnya sebagai keputusan kreatif. “Tatjana membawa kedewasaan emosional yang pas untuk Nisa versi series, sementara Nicole memberi tampilan baru yang segar untuk Rani. Dan Deva, ya, dia tetap Aris yang jadi jangkar cerita,” katanya.
Menurut Manoj, serial ini adalah lanjutan, bukan akhir. “Serial ini seperti koma dari filmnya, bukan titik.”
Dengan semesta yang lebih dalam, konflik yang lebih tajam, dan karakter yang lebih manusiawi, ‘Ipar Adalah Maut The Series’ siap membawa penonton pada perjalanan emosional baru, tentang cinta, kesalahan, dan konsekuensi dari setiap pilihan. (*)
Tags:Davina Karamoy Deva Mahenra Ipar Adalah Maut Nicole Parham Tatjana Saphira
