“Awal-awal terima peran Rani, aku deg-degan banget. Apalagi karakter ini sempat di-hate sama satu Indonesia,” ujarnya.
Namun, Nicole ingin menampilkan sisi lain dari Rani.
“Rani itu bukan sekadar jahat. Ia ada di wilayah abu-abu. Jadi pas meranin, aku nggak bikin dia jahat terang-terangan, tapi penonton tetap bisa ngerasain ada yang nggak beres,” jelasnya.
| Baca Juga: Kulit Glowing Alami Cukup dari Makanan, Ini Rahasia Diet Sehatnya
Ia berharap penonton bisa lebih memahami motivasi Rani. “Semoga penonton nggak cuma membenci, tapi juga mencoba memahami,” tambah aktris kelahiran 13 Maret 2004 itu.
Manoj Punjabi: Serial Ini Seperti Koma, Bukan Titik
Produser Manoj Punjabi menjelaskan bahwa ide mengembangkan ‘Ipar Adalah Maut’ menjadi serial muncul karena semestanya masih luas untuk dijelajahi.
“Banyak bagian dari bukunya, bahkan yang viral di TikTok, belum muncul di film. Nah, di serial ini kami akan eksplor semua itu,” kata Manoj.
Ia menegaskan, proyek ini bukan sinetron biasa. “Ini lebih besar dari layar lebar. Pertama kali Netflix melakukan ini bersama MDTV. Belum pernah sebelumnya,” ujarnya.
| Baca Juga: Potret Tampan Aktor Jonathan Bailey, Pria Terseksi 2025 versi People
Soal pergantian pemain, Manoj menyebutnya sebagai keputusan kreatif. “Tatjana membawa kedewasaan emosional yang pas untuk Nisa versi series, sementara Nicole memberi tampilan baru yang segar untuk Rani. Dan Deva, ya, dia tetap Aris yang jadi jangkar cerita,” katanya.
Menurut Manoj, serial ini adalah lanjutan, bukan akhir. “Serial ini seperti koma dari filmnya, bukan titik.”
Tags:Davina Karamoy Deva Mahenra Ipar Adalah Maut Nicole Parham Tatjana Saphira
