NYATA MEDIA — Jumlah korban jiwa akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo terus bertambah seiring berjalannya proses evakuasi. Pada hari ke-6 pencarian, total ada 17 korban tewas.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit mengatakan petugas kembali menemukan tiga jenazah. Adapun ketiganya ditemukan pada pukul 14:35 WIB, 16:15 WIB, dan 17:35 WIB.
“Korban yang ketiga ini ditemukan dalam kondisi body part (tidak utuh),” kata Nanang di posko SAR gabungan pada Sabtu (4/10).
| Baca Juga : Hari ke-5 Evakuasi Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny, 13 Santri Meninggal
Seluruh jenazah yang dievakuasi langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit. Foto : Ikhsan/Nyata
Seperti yang dilakukan sebelumnya, lanjut Nanang, proses pencarian korban dilakukan bertahap. Mulai dari penyingkiran puing, membuka akses penemuan korban, hingga evakuasi.
“Menggunakan alat berat sebagai pembuka akses untuk tim kami melaksanakan evakuasi secara manual jika korban terlihat,” katanya.
| Baca Juga : Duka Ponpes Al Khoziny: 7 Santri Meninggal Tertimpa Reruntuhan
Meski demikian, kondisi jenazah yang ditemukan tidak utuh bukan karena terkena alat berat, melainkan terjepit material bangunan.
Nanang menambahkan, pencarian masih difokuskan pada titik yang diduga lokasi tertimbunnya korban lain.
“Kami tetap mengerahkan alat berat dan berhati-hati karena kondisi struktur bangunan yang tidak stabil,” ujarnya.
| Baca Juga : Harapan Sang Ibu di Balik Mimpi Putranya yang Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Dengan tambahan tiga, jumlah korban yang berhasil ditemukan berjumlah 121 orang (1 body part).
Terdiri 104 dalam kondisi selamat, 17 meninggal dunia (1 body part). Sedangkan yang belum ditemukan berjumlah 47.
Diketahui, bangunan musala di ponpes Al Khoziny ambruk ketika dalam proses pengerjaan pada Senin (29/9/2025). Saat kejadian, ratusan santri yang tengah salat Ashar berjamaah tertimpa reruntuhan.
Menurut keterangan warga sekitar, debu tebal membumbung tinggi setelah terdengar suara gemuruh seperti gempa.
“Habis itu para santri teriak-teriak minta tolong,” kata warga setempat, Aulidia, kepada Nyata Rabu (1/9). (*)
Tags:Al Khoziny Ponpes Sidoarjo