SMK Tanoko membatasi kuota murid untuk satu angkatan adalah 25 anak. Per Agustus 2025, total muridnya ada 66. Yang menarik, anak-anaknya berasal dari berbagai kota, ras, maupun agama.
| Baca Juga : JF3-Busan Fashion Week Jalin Kolaborasi, Buka Akses Internasional bagi Desainer Muda
Selain itu, mereka juga memiliki latar belakang yang berbeda-beda, terlebih menyangkut kehidupan keluarga.
Seorang siswi bernama Shannon, berbagi cerita kalau dia kehilangan tujuan hidup setelah ayah dan ibunya meninggal dunia karena kanker.
“Saya kehilangan harapan. Papa mama sudah nggak ada, saya mau banggain siapa lagi? Kemudian keluarga papa merekomendasikan masuk ke SMK Tanoko. Di sini saya menemukan tujuan, saya ingin menjadi enterpreneur,” kisahnya.
Pengalaman Hidup Serupa
Ide mendirikan sekolah tercetus dari keinginan Hermanto Tanoko untuk memberdayakan masyarakat. Dia punya visi untuk menciptakan satu juta entrepreneur.
| Baca Juga : Setelah Viral, Bocah Pacu Jalur Akan Tampil di Dubai
“Saya pernah bagi–bagi rombong ke orang-orang usia 40 hingga 50-an. Ngajarin mereka bisnis, cara mengolah makanan yang baik, tapi itu nggak mudah,” tuturnya. Memang ada yang sukses, tapi banyak juga yang gagal.
“Ngajarin orang berumur itu nggak gampang. Akhirnya saya terbesit mau bangun SMK aja. Walaupun jurusannya perhotelan, mereka juga tetap mendapatkan pendidikan untuk menjadi pengusaha,” imbuhnya.
Selain alasan itu, Hermanto ingin membantu orang-orang yang susah juga karena pengalaman masa kecilnya. Dulu, dia dilahirkan di rumahnya yang bekas kandang ayam seluas 1,5 x 9 meter persegi.
Sejak usianya 7 tahun, dia telah diajak ayahnya untuk berjualan. Bahkan, di usia 14 tahun, dia mengelola apotek.
Tags:Hermanto Tanoko pilihan Sekolah Gratis Sekolah Yatim Piatu SMK Gratis SMK Tanoko Tancorp
