By: Agnes
4 June 2025

Dalam film yang akan tayang di bioskop mulai 12 Juni 2025, mereka berperan sebagai tiga bersaudara yang berusaha menggagalkan rencana ayah mereka untuk menikah lagi setelah sang ibu meninggal.

Cerita menjadi semakin rumit karena calon ibu tiri mereka justru jauh lebih muda dari salah satu anaknya.

GJLS, yang merupakan singkatan dari Geng Jarang Laki-Laki Santuy, terbentuk secara spontan. Ketiga anggotanya,
membuat konten, yang awalnya hanya iseng-iseng saja.

| Baca Juga:

Mereka pernah merilis film pendek yang tayang di youtube mereka berjudul ‘Kuyup’ pada 2020 yang cukup ramai ditonton di media sosial dan direview oleh pengulas film.

Sutradara Monty Tiwa mengungkapkan pengalaman uniknya saat menggarap film ‘GJLS: Ibuku Ibu-Ibu’. Menurut Monty, proses syuting bersama trio komedi GJLS penuh dengan bloopers dan kekacauan yang justru menjadi bagian keajaiban di balik layar.

“Syuting bareng GJLS itu kayak nongkrong di warung kopi, script bisa berubah tiap 5 menit, dan bloopers lebih banyak dari take yang benar,” ujar Monty Tiwa.

Syuting bloopers adalah rekaman atau momen-momen saat proses pengambilan gambar menunjukkan kesalahan, kekeliruan, atau kejadian lucu yang tidak sesuai dengan naskah atau rencana.

Ia menjelaskan, suasana kerja yang santai dan spontan membuat banyak adegan tak berjalan sesuai rencana, namun hal itu justru menambah keseruan dan energi positif selama produksi.

Monty menilai kekonyolan dan spontanitas trio GJLS itulah yang membuat film ini terasa hidup dan jujur.

“Mereka absurd, tapi penuh semangat. Saya dan kru ketawa setiap hari selama syuting,” tambah Monty. (*)

Tags:

Leave a Reply