Tasya Kamila sangat perduli dengan pertumbuhan dan perkembangan kedua buah hatinya. Salah satu yang menjadi perhatian utamanya adalah memberikan susu setiap hari untuk melengkapi kebutuhan asupan nutrisi anak.
Tasya mengatakan, walaupun anak pertamanya, Arrasya Wardhana Bachtiar, sudah lepas dari ASI ekslusif, dia tetap diberikan susu hingga saat ini. Termasuk putri ke-duanya, Shafanina Wardhana Bachtiar.
Menurutnya, pemberian susu selepas masa ASI sangat penting. Mengingat pengalamannya saat Arrasya berusia tiga tahun yang tinggi badannya berada di angka rata-rata.
“Aku tipe yang terus memberikan susu kepada anak setelah masa ASI, karena pengalaman pribadi juga. Waktu itu Arrasya umur 3 tahunan, berat badannya di atas rata-rata. Cuman tinggi badannya rata-rata, dokter anak inginnya tinggi badannya di atas rata-rata, biar sama proporsi tinggi badan dan berat badan,” kata Tasya saat ditemui di JCC Senayan beberapa waktu lalu.
| Baca Juga: Bisa Picu Jerawat, Simak Cara Efektif Mengurangi Asupan Gula
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Arrasya, pemilik nama lengkap Shafa Tasya Kamila itu memberikan makanan kaya protein, seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Selain itu, susu juga menjadi bagian penting dalam menu harian Arrasya.
Tasya juga menyisipkan susu untuk memenuhi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anaknya.
“Makanya mengonsumsi susu selain protein hewani, karena dibutuhkan kalsium dan gizi lainnya yang terdapat dalam susu. Susu itu penting banget karena kandungan kalsium dan zat besinya bagus untuk tulang dan gigi ana. Makanya sampai sekarang, anak-anak aku masih minum susu selepas masa ASI,” jelas wanita kelahiran Jakarta, 22 November 1992 itu.
Ultra high temperature (UHT) adalah jenis susu yang diberikan Tasya pada anak-anaknya. Namun Tasya mengaku sempat kesulitan saat memperkenalkan putra pertamanya, Arrasya, pada susu UHT.
“Dulu masa transisi dari ASI ke susu UHT itu cukup menantang, karena harus perkenalan dulu. Wajar saja di masa perkenalan itu pasti harus sabar dan konsisten,” kata Ibu dari Arrasya Wardhana Bachtiar (5) dan Shafanina Wardhana Bachtiar (1 tahun 11 bulan) itu.
| Baca Juga: Manfaat Biji Pepaya Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Kanker
Dalam proses pengenalan, si kecil sempat rewel, karena tidak terbiasa mengonsumsi susu UHT, tapi Tasya tak menyerah untuk terus membiasakan dan mengenalkan anak pada susu.
Istri Randi Wardhana Bachtiar itu mengimbau para ibu untuk tidak mudah putus asa, ketika menerima penolakan dari anak saat sedang mencoba rasa-rasa makanan yang baru.
“Pada saat prosesnya, ibu-ibu biasanya langsung mikir anaknya enggak suka, karena anak menolak untuk minum susu UHT,” ujar Tasya Kamila.
Ia menambahkan, “Tapi jangan cepat menyerah, tetaplah perkenalkan susu kepada anak kita. Nggak harus banyak, sedikit demi sedikit saja.”
| Baca Juga: Kriteria Camilan Sehat Untuk Anak, Dijamin Terhindar dari Obesitas
Namun sebagai orangtua, dia juga memiliki tanggung jawab besar dalam memilih susu UHT yang tepat. Dia mengaku selalu mengecek isi kandungan susu UHT terutama kandungan gula di dalamnya.
“Yang jadi concern aku pasti memilih susu UHT karena lebih praktis. Arrasya juga lebih suka karena rasanya enak. Cuman kandungan gulanya sepeti apa, jadi itu concernnya. Namanya ibu-ibu pasti cek kandungan seperti apa termasuk gula,” jelas dia.
Sementara itu, ahli gizi Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, PhD mengungkap bahwa memang benar konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan serius pada anak. Mulai dari obesitas yang bisa memicu masalah serius lainnya seperti diabetes hingga masalah kardiovaskular.
Asupan gula harian untuk anak-anak dibatasi 25 gram atau 5 sendok teh sehari. Orangtua juga diharapkan bisa memerhatikan asupan gula harian anak tersebut.
| Baca Juga: Pentingnya Skrining dan Deteksi Dini Untuk Tekan Angka Kematian Penderita Kanker Paru
“Anak-anak 25 gram. Makanya kalau kita lihat anak-anak, saya sering penelitian anak senang sekali minuman teh kemasan, itu gulanya tinggi banget. Kita sebagai orangtua harus lebih prepare minuman yang ada zat gizi pentingnya,” jelasnya.
Terkait dengan konsumsi susu UHT, Esti menyatakan bahwa susu UHT aman dikonsumsi. Terlebih kandungan protein di dalam susu UHT yang ternyata lebih cepat dan lebih baik diserap tubuh dibandingkan dengan kacang-kacangan. (*)
Tags:Anak Tasya Kamila ASI Eksklusif Nutrisi Anak Pemberian Susu Selepas ASI Eksklusif Pertumbuhan Anak Susu UHT Tasya Kamila
