By: Naomi Nilawati
3 December 2024

Istri Randi Wardhana Bachtiar itu mengimbau para ibu untuk tidak mudah putus asa, ketika menerima penolakan dari anak saat sedang mencoba rasa-rasa makanan yang baru.

“Pada saat prosesnya, ibu-ibu biasanya langsung mikir anaknya enggak suka, karena anak menolak untuk minum susu UHT,” ujar Tasya Kamila.

Ia menambahkan, “Tapi jangan cepat menyerah, tetaplah perkenalkan susu kepada anak kita. Nggak harus banyak, sedikit demi sedikit saja.”

| Baca Juga: Kriteria Camilan Sehat Untuk Anak, Dijamin Terhindar dari Obesitas

Namun sebagai orangtua, dia juga memiliki tanggung jawab besar dalam memilih susu UHT yang tepat. Dia mengaku selalu mengecek isi kandungan susu UHT terutama kandungan gula di dalamnya.

“Yang jadi concern aku pasti memilih susu UHT karena lebih praktis. Arrasya juga lebih suka karena rasanya enak. Cuman kandungan gulanya sepeti apa, jadi itu concernnya. Namanya ibu-ibu pasti cek kandungan seperti apa termasuk gula,” jelas dia.

Sementara itu, ahli gizi Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, PhD mengungkap bahwa memang benar konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan serius pada anak. Mulai dari obesitas yang bisa memicu masalah serius lainnya seperti diabetes hingga masalah kardiovaskular.

Asupan gula harian untuk anak-anak dibatasi 25 gram atau 5 sendok teh sehari. Orangtua juga diharapkan bisa memerhatikan asupan gula harian anak tersebut.

| Baca Juga: Pentingnya Skrining dan Deteksi Dini Untuk Tekan Angka Kematian Penderita Kanker Paru

“Anak-anak 25 gram. Makanya kalau kita lihat anak-anak, saya sering penelitian anak senang sekali minuman teh kemasan, itu gulanya tinggi banget. Kita sebagai orangtua harus lebih prepare minuman yang ada zat gizi pentingnya,” jelasnya.

Terkait dengan konsumsi susu UHT, Esti menyatakan bahwa susu UHT aman dikonsumsi. Terlebih kandungan protein di dalam susu UHT yang ternyata lebih cepat dan lebih baik diserap tubuh dibandingkan dengan kacang-kacangan. (*)

Tags:

Leave a Reply