By: Farah Yumna
3 October 2025

“When I found you, you were young, wayward, lost in the cold/Pulled up to you in the Jag/Turned your rags into gold” (Ketika aku menemukanmu, kau masih muda, bandel, tersesat/Mendekatimu dengan mobil Jaguar/Mengubah kainmu yang usang menjadi emas).

Lirik tersebut menggambarkan bagaimana Taylor, dulunya gadis yang tidak tahu apa-apa. Si father figure muncul dan menjanjikan kesuksesan untuknya.

“Said they want to see you rise/They don’t want you to reign/I showed you all the tricks of the trade/All I ask for is your loyalty/My dear protege” (Katanya mereka mau melihatmu sukses/Mereka tidak mau kamu berkuasa/Aku tunjukkan padamu semua trik dalam bisnis ini/Semua yang kuminta hanyalah kesetiaanmu/Anak didikku tersayang).

| Baca Juga : Album Terbaru Taylor Swift ‘The Life of a Showgirl’ Siap Pecahkan Rekor Madonna

Namun Taylor mulai melihat bahwa seluruh cinta yang diberikan ternyata tidak tulus. Si father figure ingin melihatnya sukses, tapi dia tidak boleh lebih berkuasa.

Hal itu juga tergambar dalam lirik,This love is pure profit/Just step into my office” (Cinta ini adalah tentang keuntungan/Masuk saja ke kantorku).

Namun pada akhir lagu, perspektif liriknya berubah. Menggambarkan Taylor Swift yang kini jauh lebih berkuasa dan kuat dari father figure.

“You made a deal with this devil, turns out my d*ck’s bigger,” (kamu membuat kesepakatan dengan iblis ini, ternyata kekuasanku lebih besar).

Puncaknya, Taylor dengan berani menegaskan bahwa dia kini memiliki kendali penuh atas karirnya dalam lirik, “This empire belongs to me, leave it with me,” (Kekaisaran ini milikku, serahkan padaku). (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply