Cerita hidupnya yang banyak tersebar melalui sosial media membuatnya semakin dikenal sebagai selebriti lokal. Ia selalu muncul di program acara televisi. Penggemarnya pun bervariasi mulai dari tetangga, politisi, polisi militer mendatangi rumahnya untuk sekedar berpelukan dan meminta foto. Ada juga yang menyapanya dengan melambaikan tangan.
“Tinggi badan saya membuat saya terkenal, saya biasanya berkata ke mereka, Ayo kemari kemudian kami berdiri dan berfoto bersama,” kata Awuche.
Menjalani kehidupan sebagai manusia tertinggi tidaklah mudah. Awuche harus banyak beradaptasi dengan lingkungan maupun benda yang diperuntukkan bagi mereka yang normal. Untuk urusan alas kaki saja, ia harus memesan sendiri sepatunya ke seorang tukang sepatu langganan. Bahannya pun khusus terbuat dari ban mobil supaya kokoh melindungi kakinya.

|Baca Juga: Demi Kampanye Kanker Kulit, Ribuan Orang Rela Telanjang di Pinggir Pantai Sydney
Pakaiannya juga dibuat oleh seorang penjahit bernama Issahaku Musah. Yang sudah tujuh tahun membuat baju untuknya. Maklum ukuran baju yang cocok untuknya sangat jarang dijual di toko-toko. Selain pakaian, Awuche tidak memiliki tempat tidur yang sesuai. Kasur ukuran ganda dan kecil digabung untuk bisa menampung tubuhnya. Posisi tidurnya juga berbeda yakni secara diagonal.
Dukungan keluarga sangat mempengaruhinya untuk terus percaya diri dan tidak berkecil hati dengan kondisi yang dialami. Dengan begitu ia menemukan arti dari kata bersyukur.
“Inilah apa yang Allah tentukan untuk saya. Tidak masalah dengan bagaimana Allah menciptakan saya,” tuturnya.
Sebagai seorang pria yang normal, Sulemana juga memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Ia pun punya keinginan untuk menikah dan mempunyai anak di masa mendatang. Tetapi untuk saat ini, ia sedang fokus untuk sembuh dari sakitnya. *pad/ika
Tags:Pria Tertinggi Di Dunia Sulemana Abdul Samed