Ia menambahkan, “Yang kedua, terdapat dia dalam otot kita dan itu cenderung lebih mudah dihancurkan sehingga lebih mudah dicerna.”
Sementara itu, protein nabati memiliki struktur yang jauh lebih kompak. Struktur ini pun sulit dipecah dan sulit larut dalam air.
2.Asam Amino lebih lengkap. Kandungan asam amino di dalam protein hewani disebut jauh lebih lengkap. “Asam amino pada protein hewani itu lebih lengkap. Baik jenis dan jumlahnya. Setidaknya ada 8 sampai 10 asam amino esensial, yang artinya tidak bisa dibentuk di dalam tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Nah artinya asam amino itu cukup dan mutunya itu lebih baik,” paparnya.
3. Digestibility (daya cerna) lebih tinggi. Protein hewani memiliki tingkat cerna yang lebih tinggi. Bukan tanpa alasan, hal ini karena pelarutan protein hewani juga tinggi. “Daya cerna yang tinggi, karena mudah larut di dalam air,” kata Marudut.
4. Kemampuan untuk mengangkat zat gizi lainnya lebih tinggi. Beberapa zat gizi yang mudah diangkat adalah kalsium dan zat besi.
5. Sifat fungsionalnya lebih tinggi, karena protein hewani membentuk gel dan kelarutannya baik. “yaitu bagaimana dia (protein hewani) membentuk gel sebagai impulsifikasi, kemudian membentuk busa dan juga pelarutan. Nah ini ternyata berpengaruh terhadap sensorinya,” jelas Marudut.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, maka mengonsusmi protein hewani penting sebagai bentuk menjaga keseimbangan gizi pada tubuh. Bahkan, saat bayi memasuki masa MPASI, protein hewani juga boleh diberikan untuk mencegah stunting.

Susu Bukan Sumber Utama Zat Gizi
Selain dari makanan, Marudut mengatakan, protein hewani bisa didapatkan dari susu yang kaya akan zat gizi penting untuk kesehatan. Marudut mengungkapkan ada dua jenis protein hewani yang masuk kategori referensi protein atau gold standard, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia, yaitu protein dari telur dan susu.
Telur mengandung albumin, sedangkan susu mengandung casein.
“Dua sumber protein hewani ini yang paling baik. Susu merupakan sumber protein hewani paling baik dan paling tinggi kandungan gizinya. Daging saja kandungan protein hewaninya masih kalah di bawah susu. Inilah mengapa susu digunakan untuk melengkapi zat-zat gizi,” tuturnya. Menurutnya, pemenuhan gizi yang optimal mendukung terbentuknya fungsi sel imun atau memperkuat daya tahan tubuh. Susu menjadi bagian penting pada gizi yang seimbang. Berbagai zat gizi makro maupun mikro, vitamin dan mineral terkandung dalam susu.
“Tidak hanya salah satu sumber protein hewani terbaik seperti asam amino esensial, tapi Vitamin A, dan D3 yang terkandung dalam susu berfungsi untuk mendukung perlindungan tubuh dari kerusakan sel serta efektif melawan paparan atau infeksi,” ujarnya.
Tags:Kebutuhan Gizi Keluarga Protein Hewani