Gara-gara penasaran, seorang mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya berhasil mendapatkan beasiswa S2 dan S3 di Hiroshima, Jepang. Dia adalah Andreyas Crystivian Dani (22), mahasiswa Program Studi Sastra Jepang.
Andreyas
mendapatkan beasiswa MONBUKAGAKUSHO/ MEXT
(Beasiswa Pemerintah Jepang) penuh dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Pria
yang akan segera dikukuhkan menjadi sarjana itu, akan melanjutkan pendidikan di
Universitas Nagasaki, Jepang, pada Oktober 2020 nanti. Andreyas akan berada di
Jepang selama lima tahun untuk melanjutkan pendidikan master hingga doktor.
Andreyas
memang dikenal punya rasa keingintahuan dan semangat tinggi. Betapa tidak,
Andreyas yang alumnus SMK Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), justru
memilih melanjutkan ke Sastra Jepang hanya gara-gara penasaran.
Andreyas bahkan tidak tahu apa itu Jepang, seperti apa bahasanya, apalagi menulis huruf kanji. ”Pokoknya, saya itu tidak tahu apa-apa tentang Jepang,” ujar Andreyas kepada Nyata saat ditemui di kampusnya, Senin (17/2).
Suatu ketika, Andreyas melihat teman sekelasnya nonton video anime Jepang di laptop. ”Saat itu ada jam kosong. Nah, ada teman yang lihat anime Jepang di laptop. Saya lantas tanya, ’Lihat apa, rek?’. Dia jawab, ’Sudah sini, Ndre. Duduk dan lihat dulu’,” cerita Andreyas.

Sejak itu, Andreyas mengaku penasaran dengan segala hal tentang Jepang. Mulai bahasanya hingga tulisannya. ”Saya penasaran, kok bicaranya seperti itu. Tulisannya juga plungker-plungker,” kata juara pertama pidato bahasa Jepang tingkat Jawa Timur yang diadakan Japan Foundation tahun 2016 itu.
| Baca juga: Mengenal Vincent, Penderita Autis yang Sabet Juara 1 Lomba Lukis Nasional
Dari rasa penasaran itu, Andreyas pun mencari tahu lebih dalam tentang Jepang. Bahkan dia rela berjam-jam di warnet demi mendapatkan berbagai informasi tentang Negeri Sakura itu. Hingga akhirnya Andreyas memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Program Studi Sastra Jepang Untag pada tahun 2015.
DITENTANG
Sayangnya
keinginan Andreyas untuk kuliah ditentang orangtuanya. Pasalnya, sang ayah
berharap Andreyas menjadi anggota TNI. ”Keluarga saya kan bukan termasuk keluarga berada. Orangtua berpikir, dengan masuk
TNI saya bisa langsung kerja,” ungkapnya.
Kisah