By: Agnes
2 October 2025

Kini, enam tahun setelah diagnosis, Fia hidup sehat dan aktif kembali. Ia berpesan bahwa deteksi dini itu menyelamatkan.

“Jangan tunggu parah dulu baru periksa. Begitu ada keluhan, segera cek. Jangan takut dengan kemo atau operasi, karena itu bukan melemahkan, tapi justru menyelamatkan,” pesannya.

Ancaman Serius

Menambahkan pernyataan Fia, dr Edy Gunawan MARS, CEO MRCCC Siloam Hospitals Semanggi menyampaikan himbauannya agar perempuan berani melakukan pemeriksaan tanpa harus menunggu muncul gejala berat.

“Melalui program SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker) kami mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk tidak menunda pemeriksaan skrining kanker payudara. Setiap detik yang diselamatkan bisa berarti kesempatan hidup yang lebih besar,” ujar dr. Edy Gunawan.

| Baca Juga: Kanker Payudara Sembuh Total, Nunung: Gak Ada Risiko Keturunan

Apalagi menurutnya, kanker payudara masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022 mencatat, terdapat 66.271 kasus baru kanker payudara, menyumbang 16,2% dari seluruh kasus kanker di Indonesia. Dalam periode yang sama, 22.598 perempuan meninggal, dan prevalensi lima tahunnya mencapai 209.748 kasus.

Kanker payudara juga menjadi jenis kanker paling umum di kalangan perempuan Indonesia, dengan lebih dari 70 ribu diagnosis baru setiap tahun. Di tingkat global, kanker payudara juga menjadi kanker paling umum pada perempuan, dengan 2,3 juta kasus baru pada 2022.

Bahkan saat ini, Gen Z di usia 20 an ikut berisiko kena kanker payudara. Selain faktor keturunan juga disebabkan gaya hidup dan makanan. Selain konsumsi gula berlebih, kebiasaan begadang, stres berkepanjangan, kurang olahraga, dan pola makan instan semakin memperbesar risiko. Faktor-faktor ini membuat kanker payudara tidak lagi hanya mengintai perempuan usia 40 tahun ke atas. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply