By: Agnes
2 October 2025

Jika hasil mammografi menunjukkan adanya kelainan, pasien biasanya akan dirujuk untuk menjalani biopsi. Prosedur ini bertujuan memastikan jenis sel kanker sehingga dokter dapat menentukan terapi paling tepat.

“Tidak semua kelainan berarti kanker ganas. Namun, biopsi penting agar kita tahu karakter selnya dan bisa merencanakan penanganan dengan tepat,” jelas dr. Nina.

Dengan mammografi yang kini makin canggih, cepat, dan minim rasa sakit, tidak ada alasan lagi untuk menunda pemeriksaan.

“Deteksi dini bisa menyelamatkan hingga 90% pasien. Jadi jangan tunggu ada gejala berat. Segera lakukan skrining sesuai usia dan risiko masing-masing,” pesan dr. Nina.

| Baca Juga: Positive Vibes Banget! 4 Zodiak Ini Paling Disukai di Kantor

Kisah Pejuang Kanker

Pentingnya melakukan deteksi dini dirasakan betul oleh penyintas kanker payudara Fina Bunova. Presenter asal Bali berusia 40 tahun ini menceritakan awal mula didiagnosis kanker payudara.

Pada Agustus 2019, tepat di bulan ulang tahunnya, Fia merasakan benjolan di payudara kiri. Ia segera melakukan pemeriksaan lengkap, mulai dari USG, mamografi, biopsi, hingga PET scan. Hasilnya: kanker payudara stadium 2, grade 3.

“Tidak ada waktu untuk menunda. September saya didiagnosis, Oktober langsung kemo, lalu operasi. Menurut dokter, keputusan cepat ini menyelamatkan hidup saya,” kenangnya dalam kesempatan yang sama.

| Baca Juga: Operasi Kanker Payudara Lagi, Jessie J Batalkan Tur AS

Meski harus menghadapi efek samping seperti kerontokan rambut, Fia tidak berhenti bekerja.

“Kemo itu tidak semenakutkan bayangan orang. Memang ada rasa mual 1–2 hari, tapi selebihnya saya tetap beraktivitas normal. Kuncinya semangat dan dukungan orang sekitar,” ujar wanita 40 tahun ini.

Tags:

Leave a Reply