Karena tidak lagi ceramah, Johny pun hanya bisa tinggal di rumah. Sementara Dian harus berjualan ketan susu di pinggir jalan di daerah Kemayoran, untuk memenuhi kebutuhan dia dan suaminya. Mulai makan hingga rokok Johny.
Johny sendiri dengan setia menemani Dian berjualan. ”Biasanya dia duduk di dekat saya jualan. Kalau ngantuk, dia tidur di emperan. Kan saya jualannya malam hingga Subuh. Makanya Johny kalau ngantuk ya tidur di emperan. Ya, maaf-maaf, seperti gembel gitu. Badannya kurus, kurang makan,” kenang Dian, lirih.
Setelah selesai berjualan, Johny biasanya menyapu jalan di sekitar Dian berjualan hingga gang depan rumahnya. Bukan hanya itu, Johny juga memunguti sampah yang ada. ”Pokoknya, dia rajin menyapu. Setiap malam habis berdagang, dia menyapu jalanan di tempat saya jualan hingga gang depan rumah,” kenang Dian.

| Baca juga: Kisah Johny Indo (Alm), Rela Munguti Sampah hingga Tidur Ngemper (1)
Melihat itu, Dian berpikir, ’Ya ampun, si Johny kok kayak nggak ada harga diri’. Dian lalu meminta suaminya agar tidak melakukan hal itu lagi. Dian nggak mau suaminya seperti tidak punya harga diri.
”Saya bilang ke Johny, papa itu ada nama. Papa itu orang hebat, nggak pantes seperti itu,” kata Dian mengenang perkataannya kepada almarhum sang suami. Namun Johny tidak menghiraukan permintaan Dian. Dia hanya menjawab, ”Kan (jalanan) bersih enak”.
Tidak mau sang suami hidup menderita, Dian pun meminta Johny tinggal bersama anak pertamanya, Martini Luisa atau biasa dipanggil dr Eva. ”Martini Luisa ini kan orang yang ada. Orang berduit. Kalau saya orang nggak mampu. Saya cuma jualan, Mbak. Saya ngemper,” ungkap Dian.
”Kalau ngurus Johny, saya mau kasih makan apa. Hasil jualan cuma cukup buat saya makan. Saya nggak sanggup kasih makan dia,” imbuhnya sambil terisak.
| Baca juga: Kisah Johny Indo (Alm), Rela Munguti Sampah hingga Tidur Ngemper (3)
Dian pun meminta maaf kepada suaminya. ”Pa, maafin saya nggak bisa kasih makan papa. Jadi, papa tinggal sama Martini ya. Papa enak tinggal di apartemen. Punya banyak duit. Mau apa papa bisa. Papa bisa gemuk. Papa sehatin badan aja,” begitu yang dikatakan Dian kepada mendiang Johny.
Awalnya Johny tidak mau. Bahkan pria yang meninggal dunia di usia 71 tahun itu rela tidak makan asal bisa tetap tinggal bersama Dian. Dia bilang, ”Jangan deh, mah. Jangan tinggal di sana (di apartemen dr Eva, red). Nggak apa-apa papa nggak dikasih makan. Kamu nggak usah ngurus soal makanan”.
Namun, Dian bersikukuh Johny harus sehat, dan itu bisa terjadi bila tinggal bersama dr Eva. Karena itu Dian terus berusaha membujuk. Hingga akhirnya Johny mau tinggal bersama dr Eva. ”Alhamdulilah almarhum dirawat dengan baik sama anaknya,” kata Dian, bersyukur. (bersambung)
Tags:Johny Indo