Awalnya kompleks di Buduran bukan dimaksudkan sebagai pondok besar, melainkan tempat tinggal bagi KH. Moch Abbas yang baru kembali dari menuntut ilmu selama 10 tahun di Makkah.
Namun sambutan hangat masyarakat sekitar membuat kediaman tersebut berkembang pesat menjadi pusat pendidikan Islam.
Tokoh-Tokoh Besar
Sebagai salah satu pesantren tertua di Jawa Tikur, Ponpes Al Khoziny telah melahirkan banyak tokoh ulama berpengaruh di Nusantara.
| Baca Juga : Kisah Cinta Lee Chae Min dan Ryu Da In Tak Kalah So Sweet dari Drakor
Antara Lain KH Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng Jombang dan tokoh pendiri NU. KH Abd Wahab Hasbullah, ulama besar dari Tambakberas, Jombang. KH Nawawi, pendiri Pesantren Ma’had Arriyadl, Kediri. KH Usman Al Ishaqi, pengasuh Alfitrah Kedinding, Surabaya. KH Umar, ulama terkemuka dari Jember.
Pesantren ini terbagi menjadi unit putra dan putri, serta mengelola berbagai lembaga pendidikan. Tahun 1964 berdiri Madrasah Tsanawiyah Al Khoziny.
Tahun 1970 menyusul Madrasah Aliyah dan Madrasah Ibtidaiyah Al Khoziny. Lalu, 1982 didirikan Sekolah Tinggi Diniyah, 1993 lembaga tersebut diformalisasi menjadi STAI dan STIQ, yang kini berkembang menjadi Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny. (*)
Tags:Al Khoziny Ponpes Sidoarjo