Biasanya, ketika tidur malam terganggu, seseorang akan melampiaskannya dengan tidur di siang hari. Bahkan, bisa dalam jangka waktu yang lama karena alasan tersebut.
Aktivitas ini perlu dihindari lantaran dalam sebuah penelitian terbaru menyebut, tidur siang terlalu lama dapat menyebabkan resistensi insulin hingga berujung pada diabetes.
“Banyak yang bilang kegiatanku di malam tuh banyak, terus aku menggantinya (tidur) siang. Itu enggak ngaruh apa pun. Justru kemarin ada penelitian baru kalau tidur siangmu kelamaan malah meningkatkan risiko resistensi insulin. Jadinya bisa diabet (diabetes, red),” kata dr. Tirta dalam obrolan podcast Vindes, dikutip Rabu 26 Juni 2024.
Diungkap, dr. Tirta, rata-rata orang yang kesulitan tidur di malam hari biasanya mengalami kelelahan fisik dan psikis di hari tersebut.
“Jadi rata-rata orang yang kesulitan tidur, itu sehariannya capek banget. Capek itu kerjanya stress full, mikir banyak, terlalu banyak visual, audio, kepikiran. Sehingga dia sulit untuk memulai tidur,” ungkapnya.
| Baca Juga : Stop Kebiasaan Begadang! Ini Bahaya dan Dampak Buruknya
Jika mengalami hal tersebut, dia menyarankan agar disiplin waktu, membuat waktu kerja yang rutin, serta melakukan olahraga jenis kardio usai seharian bekerja.
“Solusi satu-satunya mulai disiplin dan mulai cut, aku jam segini cut kerja selesai. Setelah itu menghabiskan energinya di aktivitas fisik yang capek, mau lari, olahraga kardio bukan yang kompetitif. Kalau habis kerja, olahraga kompetitif, rentan lewat lo (meninggal, red),” ujarnya.
Melakukan akitivitas tidur yang lama tak hanya karena alasan tidur malamnya mengalami gangguan. Melainkan, biasanya juga karena kebiasaan begadang.
Kebiasaan begadang punya dampak buruk. Dokter Tirta pernah mengungkapkan kebiasaan begadang membuat seseorang kurang tidur. Jika dilakukan sekali saja, tidak masalah. Namun jika terlalu sering, ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa saja terjadi.
| Baca Juga : Dokter Tirta Ungkap Bahan Berbahaya dalam Mie Instan
Sehingga, meskipun begadang tidak sepenuhnya dilarang, namun katanya harus ada batasan. Menurutnya kebiasaan begadang di malam hari bisa mengurangi masa hidup seseorang di masa mendatang.
“Jadi begadang boleh tetapi ada jatahnya. Kalau kita begadang terus-terusan, walaupun kita tidur siang, itu kita mengurangi jatah kita di masa tua,” ujarnya dalam podcast bersama Praz Teguh di kanal YouTube HAS Creative.
Bukan tanpa alasan, Tirta mengatakan tidur malam sangat penting karena saat kita tidur, tubuh melakukan proses pemulihan dan perbaikan sel-sel yang rusak. Menurut Dokter Tirta, di malam hari terjadi pergantian sel tubuh yang rusak dengan sel yang baru.
Proses pergantian ini meliputi sel kulit, sel rambut, dan bahkan pertumbuhan kuku. Selain itu, masa otot yang berkembang setelah berolahraga juga dipulihkan saat kita tidur malam.
“Jadi, kalau kamu tidur itu kan yang beraktivitas cuma otak sama tubuh-tubuh yang otomatis. Sel kulit diganti, sel rambut diganti, kuku bertambah panjang, sel yang rusak diganti, makanya ketika olahraga pegel-pegel masa otot berkembang,” jelasnya.
| Baca Juga : Atasi Masalah Jantung, Dokter Tirta: Awali Jalan Kaki 5 Ribu Langkah per Hari
Dirinya juga mengatakan kualitas tidur malam dan siang berbeda. Dokter Tirta menjelaskan bahwa ketika seseorang begadang, tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan pemulihan yang optimal.
Akibatnya, sel-sel yang rusak bisa menumpuk dan berpotensi menjadi zat-zat berbahaya, termasuk sel kanker.
“Jadi, walaupun kamu tidur di siang, kamu tuh hanya mengistirahatkan otakmu tapi selmu tuh gak sempet ganti,” terang Tirta. (*)
Tags:Bahaya Tidur Siang Terlalu Lama Dokter Tirta Gejala Diabetes Kebiasaan Tidur Siang Penyakit Diabetes Risiko Diabetes Tidur Siang