Masih di kawasan Kelurahan Peneleh, hanya terpaut beberapa gang dari Rumah H.O.S Tjokroaminoto, terdapat rumah kelahiran Bung Karno di sebelah utara dan rumah kelahiran Cak Ruslan Abdul Gani di sebelah selatan. Rumah kelahiran Bung Karno beralamat di Jl. Pandean Gang IV No. 40. Rumah ini menegaskan simpang-siur kebenaran tempat lahir Sang Proklamator Indonesia ini.
Masih segar di ingatan, dahulu kita diajarkan bahwa beliau lahir di Blitar. Namun beberapa tahun lalu, sejarah tersebut diluruskan. Bukti-bukti sejarah, terutama yang berasal dari masa Bung Karno masih hidup, menyebutkan Putra Sang Fajar ini lahir ketika orang tuanya ditugaskan di Surabaya dan menempati rumah di Gang Pandean.

Sayangnya, sampai saat ini pemkot Surabaya belum berhasil membeli properti ini dari pemiliknya. Jadinya, statusnya masih merupakan rumah tinggal pribadi dan tidak terbuka untuk umum. Kita harus puas hanya bisa melihat bentuk rumah dan plakat tanda bangunan cagar budaya dari depan. Semoga saja ke depannya pemkot dan pemilik bisa mencapai kesepakatan, sehingga rumah bersejarah ini bisa terjaga dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Spot Foto Keren di Rumah Ruslan Abdulgani

Sementara itu, di Jl. Plampitan Gang VIII, No 34-36 terdapat Warung Omah Sejarah, yang juga merupakan rumah kelahiran Ruslan Abdulgani. Tokoh yang biasa disebut Cak Roes ini merupakan sekretaris jenderal KAA di Bandung, sekaligus menteri luar negeri, duta besar RI di PBB, dan juga rektor pertama IKIP. Beliau cendekiawan dan diplomat ulung asli Surabaya yang disegani di tanah air.
Rumah tersebut disulap menjadi warung unik, yang menampilkan memorabilia puluhan koleksi foto antik milik keluarga Cak Ruslan. Warung ini dibuka untuk umum, demi membantu ahli waris dalam menutupi biaya perawatan rumah. Bangunan ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya yang harus terjaga bentuknya.
Sisihkan sedikit uang untuk membeli minuman atau sajian yang dijual di sana. Berkunjung ke tempat ini tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah kita, tapi juga membantu keberlangsungan bangunan cagar budaya ini agar bisa dinikmati generasi berikutnya.
Jangan Lupa ke Masjid Tertua di Surabaya

Berlanjut ke Peneleh Gang V. Di sana terdapat Masjid Jami’ Peneleh, yang disebut-sebut sebagai masjid tertua di Surabaya. Alkisah pada abad XV, Sunan Ampel melakukan perjalanan dari ibukota Majapahit menyusuri Kalimas menuju tanah perdikan di Ampeldenta. Ia memutuskan mampir di Peneleh, karena mendengar di situ telah bermukim komunitas muslim. Namun, mereka belum memiliki tempat ibadah yang layak. Dalam kunjungannya, Sunan Ampel memimpin rombongannya beserta warga setempat dalam pembangunan Masjid Jami Peneleh.
Tags:SUBWALKER Wisata Wisata Domestik Wisata Sejarah Wisata Surabaya