By: Nadiah Sekar Ayuni
2 December 2025

Fi Cassiopeia sendiri merupakan hujan meteor minor. Di mana sejumlah meteor memasuki atmosfer bumi dan tampak berasal dari satu titik di rasi bintang Cassiopeia.

Fenomena langit tersebut diprediksi mencapai puncaknya pada 6 Desember, meskipun intensitas hujannya rendah, namun akan menarik. Sebaiknya lakukan pengamatan saat tengah malam hingga menjelang fajar, di tempat yang jauh dari polusi cahaya kota.

Hujan Meteor Puppid-Velid

Fenomena satu itu diperkirakan berada di puncaknya pada 7 Desember 2025. Hujan meteor Puppid-Velid bisa diamati di Indonesia yang memiliki ketinggian yang optimal, seperti Gunung Bromo, Pegunungan Dieng, Pulau Komodo, dan lainnya. 

Fenomena langit tersebut termasuk hujan meteor minor. Di mana hanya akan ada 7-10 meteor yang akan lewat per jamnya. Namun jalurnya yang panjang dan terlihat jelas membuat peristiwa tersebut layak diamati.

Hujan Meteor Monocerotid

Salah satu hujan meteor yang dilihat di Ubud, Bali (Foto: Nyata/Iva)

Salah satu hujan meteor yang dilihat di Ubud, Bali (Foto: Nyata/Iva)

Fenomena langit tersebut diprediksi terjadi pada 9 Desember. Hujan Meteor Monocerotid dikenal dengan ketidakstabilannya. Terkadang yang terlihat hanya sedikit dan singkat, ada pula waktunya meteor yang muncul sangat banyak dan tampak meledak-ledak di langit.

Hujan Meteor Sigma Hybrid

Fenomena langit tersebut berasal dari rasi bintang Hydra, dan mencapai puncaknya pada 12 Desember. Hujan meteor Sigma Hybrid memiliki intensitas yang sedang. 

| Baca Juga: Happy Salma Gaungkan ’90 Menit Tanpa Gawai’

Namun saat langit cerah, hujan meteornya cukup mencolok karena menampilkan cahaya terang dan jalur yang cepat. 

Tags:

Leave a Reply