S elama ini perempuan dianggap sebagai pengemudi yang cukup berbahaya karena sering menjadi penyebab beragam kecelakaan.
Mulai dari salah menyalakan lampu sein hingga melanggar rambu lalu lintas.
Berbicara dalam diskusi bertajuk “Coaching Clinic with Rifat Sungkar” , pembalap yang juga duta safety driving Indonesia memberikan penjelasan, mengapa ada perbedaan cara mengemudi antara pria dan wanita.
“Kebetulan saat menjadi duta safety driving saya sempat belajar ke Belanda tentang psikologi mengemudi. Di dalam psikologi mengemudi itu memang tidak bisa membedakan gender, karena itu kan diskriminasi ya,” jelas Rifat Sungkar saat berdiskusi di “Coaching Clinic with Rifat Sungkar”di ICE BSD, Sabtu (27/7/2024).
Akan tetapi antara laki-laki dan perempuan, lanjutnya, ada perbedaan secara mental dan kepekaan. Karena laki-laki sering diberi kewajiban mengemudi, jadi ia merasa menjadi leader di dalam kendaraan. Kalau perempuan disuruh mengemudi bukan kewajiban melainkan keharusan.
Hal ke dua adalah soal sensivitas dan kepekaan. Rata-rata barang yang ada di mobil perempuan itu jauh lebih banyak. Hanya saja soal perawatan, mobil perempuan lebih baik dari milik laki laki.
“Untuk pengemudi, kelemahan perempuan ada di sensitivitas terhadap kecepatan. Jadi bukannya perempuan tidak bisa berkendara kencang, tetapi mereka sering kali tidak bisa merasakan kecepatan ketika ia sedang mengemudi,” ungkapnya pria 45 tahun ini.

Pria lebih fokus ketika mengemudi karena merasa diberi kewajiban mengemudi, Ia merasa menjadi leader di dalam kendaraan. (Foto Agnes)
Rifat Sungkar mencontohkan apa yang terjadi di keluarganya. Seorang tantenya saat mengemudi selalu dengan kecepatan penuh.
“Saya sudah ajarkan, tapi tetap saja dia tidak begitu sensitif dengan kecepatan. Jadi yang saya lakukan pada saat itu karena kebetulan saya punya bengkel, gasnya saya ganjel setengah. Karena kalau tidak, itu akan bahaya,” ungkap Rifat Sungkar.
Apa yang terjadi pada tantenya ternyata sering dialami juga oleh istrinya, aktris Sissy Pricillia. “Istri saya itu lebih agresif kalau nyetir di jalan raya dibanding saya. Padahal saya yang pembalap,” selorohnya.
Untuk itu, sebaiknya perempuan yang mengendarai mobilnya sendiri wajib tahu fitur penting di dalam mobilnya yang bisa membantu dalam keadaan darurat.
“Seperti misalnya, XForce secara mendasar ada beberapa fitur yang harus dipahami beserta fungsinya,” jelas Rifat Sungkar.
“Seperti apa sih fitur Active Yaw Control (AYC) atau beberapa fitur keselamatan lain seperti ADAS seperti Active Stability Control, Hill Start Assist, Blind Spot Warning, Rear Cross traffic Alert, dan Auto Light Control?” lanjut Rifat Sungkar.
Adi Trihatmoko, Technical Support and CS PT MMKSI membenarkan apa yang disampaikan Rifat Sungkar. Dia menambahkan, hal lain yang juga tidak boleh diabaikan adalah perawatan kendaraan.
Jadi sebaiknya serahkan pada dealer yang akan merawat sesuai jadwal yang telah dijelaskan sebelumnya.
“Namun, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan oleh pemilik mobil, seperti tekanan angin ban dan indikasi meter cluster yang menyala,” jelas Adi Trihatmoko.
|Baca Juga: Cara Tepat Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
Berikut ini cara aman dan mencegah masalah pada mobil saat berkendara :
1. Perhatikan fitur safety pada kendaraan
Setiap kendaraan telah dilengkapi dengan berbagai fitur safety yang bisa dimaksimalkan dalam berkendara dan sangat disarankan untuk mengenal dengan baik safety fitur tersebut.
Seperti drive mode Wet, di mana dengan menggunakan drive mode ini, sistem secara otomatis akan mengurangi tenaga mobil, jika tengah melewati jalanan tergenang. Sehingga meminimalisasi terjadinya quaplaning.
2. Kenyamanan kabin
Kenyamanan kabin ini akan sangat erat hubungannya pada psikologi pengendara.
Dengan kondisi kabin yang nyaman, posisi duduk yang pas serta visibility yang luas maka akan membuat berkendara semakin fokus.
|Baca Juga: Lakukan 5 Kebiasaan Ini di Pagi Hari, Dijamin Cegah Pikun
3. Pilih mobil yang nyaman
Bagi perempuan disarankan agar memilih mobil yang setirnya enteng, remnya enteng. Akomodoasi dan lacinya banyak untuk meletakan berbagai barang agar terlihat rapi.
Kondisi dalam mobil yang berantakan bisa menganggu psikologis pengendara.
4. Pastikan cukup tidur atau istirahat.
Pastikan jam tidur yang cukup saat mengemudi agar kita bisa tetap fokus. Level oksigen di dalam otak kita akan lebih baik jika kita tidur cukup.
Level oksigen itu akan mempengaruhi vision atau pandangan mata saat mengemudi khususnya di pagi hari.
5. Hindari menggunakan kaca film yang terlalu gelap
Sebaiknya jangan menggunakan kaca film yang terlalu gelap di bagian kaca depan mobil.
Kaca film 40 persen atau 60 persen sangat tidak disarankan. Karena pandangan kita saat bagian kaca depan redup akan mengurangi tingkat kewaspadaan. (agnes)
(*)
Tags:cara aman mengemudi Perempuan mengemudi Tips Aman berkendara bagi perempuan