By: Athiraniday
19 April 2017

Bagi pembaca yang aktif mendaki gunung seharusnya tidak asing dengan nama Bonita Norris. Ya, perempuan 29 tahun ini adalah orang yang menggebark dunia hiking dengan menjadi perempuan termuda yang mencapai puncak Everest dan Kutub Utara. Bonita berhasil menaklukkan Everest pada usianya ke-22 di tahun 2010 dan Kutub Utara pada tahun berikutnya.

“Something we don’t get enough of in modern life is time with nature.”

Bonita saat ditanya tentang apa yang paling menarik dari dunia luar.

3 Pesan Moral Untuk Perempuan Dalam Fashion Week 2017 – Tabloid Nyata Bukan hanya keberagaman dalam style yang dibawa dalam Fashion Week kali ini, … [Read More]

Selain menjadi orang termuda yang berhasil menaklukkan puncak-puncak tersebut, Bonita pun adalah seorang motivator yang mengajarkan ke sekolah-sekolah tentang bagaimana menggapai mimpi itu bukan hal yang mustahil. Perjalanannya ke puncak-puncak gunung pun menjadi perjalanan charity yang digunakan untuk membantu banyak orang. Ikuti kisah hidup Bonita di dalam akun Twitter-nya, @bonitanorris.

Michaela Deprince

Nama Michaela Deprince mungkin asing di telinga para pembaca, namun penari balet yang berusia 22 tahun ini memiliki kisah hidup yang begitu inspiratif. Ayahnya meninggal saat perang saudara Sierra Leone pecah di Afrika, ibunya pun meninggal karena kelaparan yang melanda di daerahnya. Michaela kecil akhirnya harus hidup di rumah yatim piatu, di mana di tempat tersebut ia mendapatkan perlakuan kurang baik karena dianggap anak setan akibat anomali kulit yang dialaminya. Tidak berhenti di sini, rumah yatim piatu miliknya pun akhirnya luluh lantak dengan bom hingga akhirnya ia pindah ke tempat pengungsian. Hidup terlunta-lunta tidak membuat perempuan yang akhirnya diadopsi oleh orang Amerika pada tahun 1999 ini lantas menyerah.

“I take what’s in my past and put it in my body.”

–Michaela kepada Danceworks.net

5 Perempuan Hebat yang Berhasil Menorehkan Namanya di Wikipedia Wikipedia baru saja menambahkan ratusan nama perempuan hebat ke dalam halaman mereka. … [Read More]

Michaela yang sudah merilis buku berjudul Talking Flight: From War Orphan to Star Ballerina ini menjadi satu-satunya keturunan Afrika yang menjadi soloist di organisasi ballet nasional Belanda. Semangat yang tidak patah dari Michaela inilah yang mengubahnya menjadi seorang game changer di dunia ballet yang ia cintai. Kecintaannya pada dunia tari sudah ia miliki dari kecil, dan kisah hidupnya pun menjadi inspirasi dari banyak orang. Buku yang ia tulis akan segera bisa kamu nikmati versi layar lebarnya yang sedang digarap oleh MGM. Bagi kamu yang ingin tahu lebih dekat tentang Michaela, bisa mengunjungi Twitter-nya di @michdeprince.

Tags:

Leave a Reply