By: Agnes
5 December 2024

Persiapan untuk pementasan dilakukan selama dua bulan, mulai sekitar Oktober 2024. Mereka intens berlatih seminggu sekali, setiap Rabu kurang lebih dua jam.

“Saya tidak memaksakan mereka harus bisa seperti seniman ketoprak. Setidaknya tahu makna ceritanya. Saya kasih naskah dialog hanya untuk panduan. Saat di atas panggung mereka bebas improvisasi asal tidak jauh melenceng dari panduan atau poin penting tadi,” terang sutradara yang bergabung dengan kelompok Wayang Orang Bharata sejak tahun 1999 itu.

Dewi Bambang Soesatyo yang menjadi tokoh sentral Ratu Kalinyamat menyampaikan bahwa ini adalah pementasan seni pertamanya. Selain tampil sebagai perempuan yang cantik, dia juga harus bisa bersikap tegas.

“Pastinya tidak mudah karena ini pementasan pertama. Yang paling susah adalah mengungkap ketegasan seorang Kalinyamat,” ungkap Dewi.

“Saat aku baca naskahnya, dia adalah perempuan yang punya pendirian kukuh, galak dan memikirkan banyak orang. Jadi perempuan galak itu sulit,” imbuhnya.

| Baca Juga: YouTuber Indonesia Turah Parthayana Jadi Duta Pendidikan Rusia

Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kebaya Foundation, Laskar Indonesia Pusaka, dan Jaya Suprana School of Performing Arts, yang bertujuan untuk melestarikan seni budaya sekaligus beraksi untuk kebaikan sosial.

Hasil penjualan tiket akan didonasikan kepada Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala untuk mendukung anak-anak disabilitas ganda netra Yaitu mereka yang yang mengalami keterbatasan penglihatan dan disabilitas lainnya. (*)

Tags:

Leave a Reply