By: Farah Yumna
14 August 2025

Sebab sebelum menduduki jabatan puncak itu, Yongxin sebenarnya sudah pernah dua kali dikucilkan, tahun 1987 dan 1988 dengan tuduhan pencurian.

Kabar tersebut beredar di awal tahun 2000, tak lama setelah Yongxin dikukuhkan sebagai orang nomer satu Shaolin. “Dengan adanya dua kasus itu, maka pengangkatan Shi Yongxin tidak sah,” sebut kabar yang diunggah di website anonim.

| Baca Juga : Cek Fakta di Balik Video Viral Paus Orca Bunuh Pelatih Jessica Radcliffe

Faktanya posisi Yongxin tak tergoyahkan. Bahkan semakin kuat setelah keberhasilannya mendatangkan pemasukan tambahan bagi Shaolin.

Di awal kepemimpinannya, Yongxin membuka beberapa toko yang menjual merchandise, dupa dan barang-barang keperluan para biksu yang bisa dibeli pengunjung sebagai donasi. Serta membuat pertunjukan kungfu berbayar bagi para pengunjung kuil.

Yongxin sempat diterpa isu suap pada 2011. Penyelidikan dilakukan dan sekali lagi, pria setengah abad itu selamat. Bahkan bisa semakin menguatkan pijakannya, setelah berhasil membeli dan merobohkan banyak bangunan di sekitar kuil, demi menyempurnakan ‘wajah’ kuil Shaolin sebagai bangunan bersejarah pilihan UNESCO.

Langkah-langkah bisnis yang mendatangkan banyak uang bagi kesejahteraan para biksu di vihara dan perbaikan lingkungan serta kuil, membuat biksu penggemar fotografi yang telah menerbitkan dua buku tentang Shaolin itu makin dapat angin dalam membisniskan kuilnya.

| Baca Juga : Susilo Bambang Yudhoyono Lukis Keindahan Pantai Klayar Bareng Seniman Jerman

Saking agresifnya dalam membisniskan Shaolin, pria kelahiran kota kecil Yingshang, provinsi Anhui, China itu dijuluki ‘Biksu CEO’ dan ‘Biksu MBA.’

Padahal dia tak pernah sekolah bisnis, di mana pun. Dia jadi biksu pun, atas permintaan orangtuanya saat Yongxin masih berumur 16 tahun.

Akhir bulan Juli lalu, tiba-tiba Yongxin dicopot dari jabatannya sebagai kepala Shiaolin. Penggantinya, Shi Yinle yang dari Kuil Kuda Putih, China, langsung dilantik. Pada hari yang sama, di tempat di mana Yongxin dicopot.

Ada yang menyebut, hari itu juga Yongxin ditangkap untuk kepentingan penyidikan atas beberapa kasus penyalahgunaan dana kuil, kepemilikan 18 perusahaan di berbagai negara dan melakukan beberapa tindakan asusila di dalam maupun luar vihara. Serta memiliki beberapa wanita simpanan.

Tags:

Leave a Reply