By: Basu Seno
28 December 2015

Terlebih tayangan televisi yang diberikan kepada anak tidak sesuai dengan usianya. Contoh, anak usia antara satu sampai dua tahun diberi tontonan film berbahasa Inggris seperti High Five atau film kartun dengan gaya berbicaranya yang cepat seperti Ipin dan Upin.

Menurut Mira, tayangan yang seperti itu hanya akan membuat anak kebingungan. Pada akhirnya ini juga akan mengganggu kecerdasan anak. ”Anak membutuhkan pengulangan kata serta kasih sayang, dan itu hanya dapat diberikan oleh orang tua. Sementara televisi sifatnya pasif,” papar Mira.

Jangan Ditunda

Perlu diketahui, kemampuan bicara anak mengikuti bertambahnya usian. Pada umur satu tahun kemampuan bicaranya 25% dari orang dewasa. Dia hanya dapat mengucapkan satu hingga 5 kata.

Umur dua tahun kemampuan berbicaranya 50% dari orang dewasa, yang mampu mengucapkan dua kata yang berkaitan, seperti ’ayo pergi, ’ayo tidur’, mama papa dan lain-lain.

Umur 3 tahun kemampuan bicaranya 75% dari orang dewasa, dia dapat satu kalimat tapi belum lengkap. Umur 4 tahun kemampuan bicaranya 100% dari orang dewasa, sehingga dia dapat berbicara seperti orang dewasa.

Bila anak usia tiga bulan belum babbling (mengoceh). Maka orangtua harus curiga ada kemungkinan anaknya mengalami keterlambatan bicara. Jangan ditunda, segera bawa anak ke pusat layanan kesehatan.

Mira mengingatkan, kemampuan setiap orang berbeda-beda. Kalau periode sensitif anak bisa dikejar tidak masalah. Tapi jika periode sensitif tersebut tidak bisa dikejar. Maka biaya yang dikeluarkan orang tua untuk mengejar ketertinggalan tersebut sangat besar.  ”Anak juga mengalami kerugian, di mana kepintarannya tertinggal jauh dengan anak yang lainnya,” terang Mira. *bas/sos

Tags:

Leave a Reply