By: endra
6 August 2024

Satu dari tujuh anak balita menderita stunting, satu dari empat balita mengalami anemia, dan satu dari 13 anak mengalami kelebihan berat badan.

Fakta ini membuktikan bahwa kesehatan gizi anak merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal. Kondisi ini membantu mencegah anak stunting, wasting, underweight, hingga overweight.

“Karena itu, penting untuk memastikan nafsu makan yang baik pada anak usia dini untuk membentuk kebiasaan makan. Agar bisa mewujudkan tumbuh kembang optimal dan terhindar dari kondisi gizi buruk,” ujarnya.

Untuk mengatasi nafsu makan anak dan agar anak tidak mengalami gizi buruk, dr Ulul menegaskan pentingnya anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

“Kalau dulu kita mengenal empat sehat lima sempurna. Kalau sekarang gizi seimbang. Seimbang itu porsi karbohidratnya seimbang, porsi protein, lemak, dan mineral yang lain juga harus seimbang. Semua itu tidak harus mahal,” katanya.

Salah satu cara untuk memeriksa status gizi dan tumbuh kembang anak ialah dengan menggunakan kurva pertumbuhan WHO dan kuesioner ECAST.

Kurva itu sebagai acuan untuk pemeriksaan status gizi anak dan mendeteksi gangguan makan pada anak.

Penggunaannya cukup mudah, hanya membutuhan identitas berat, tinggi, jenis kelamin, usia anak, serta menjawab kuesioner seputar nafsu makan dan daya tahan tubuh anak.

“Kurva pertumbuhan WHO tersebut saat ini sedang dikembangkan lebih lanjut oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Kalbe Consumer Health,” ujar Chitra Ariesta, Senior Brand Manager Kalbe Consumer Health. (Naomi)

Tags:

Leave a Reply