By: Agnes
9 September 2024

Baginda Sanjaya, adik Puput mewakili keluarga mengatakan, sebelum meninggal kakaknya sempat dirawat di ICU RS MMC Kuningan selama empat hari. Selama dirawat itu, dua hari kondisinya sempat membaik, namun dua hari setelahnya memburuk.

“Saat itulah kami sudah ikhlas, jika sewaktu-waktu Allah memanggil mba. Dia telah berjuang semaksimal mungkin lewat pengobatan, kemoterapi juga sudah. Tapi sel kanker sudah menyebar kemana-mana. Sudah sampai stadium lanjut atau stadium empat,” jelas Baginda Sanjaya, saat ditemui Tabloid Nyata usai pemakaman.

Adik ke tiga mendiang Puput itu mengatakan, meski kakaknya menderita kanker payudara, namun ia sengaja merahasiakan dari teman-teman dan tak pernah membaginya di media sosial.

| Baca Juga : Lelah Dituding Hamil di Luar Nikah, Lolly Akan Lapor Komnas Anak

Mba memang tidak mau orang lain tahu, hanya keluarga dekat saja. Mba cuma mau share yang baik-baik dan happy saja di media sosial. Dia ingin hanya dikenang lewat karyanya saja,” ungkap Baginda tentang alasan kakaknya menyembunyikan penyakitnya dari publik.

Sebelum meninggal, kakaknya berpesan agar keluarganya melanjutkan hal-hal baik yang dia telah kerjakan, tetap kompak dan jadi perekat keluarga.

Puput yang memiliki nama asli Putri Zizi Novianti, lahir di Jakarta pada 23 November 1974. Ia memulai karirnya di dunia hiburan pada usia muda, dan dikenal sebagai penyanyi cilik yang energik dan berbakat.

Lagu-lagunya yang hits seperti “Jangan Tinggal Aku” dan “Kau Tinggalkan Aku” masih dikenang hingga kini. Puput telah menghasilkan 36 album rekaman yang terdiri dari 28 album cilik dan 8 album remaja dan dewasa.

Selain sebagai penyanyi, dia juga membintangi empat buah film dan tiga sinetron televisi. Bahkan ia juga pernah didaulat sebagai perwakilan Asia Bagus di Singapura.

Bahkan, ia juga sempat bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pileg 2024. Namun namanya tergeser dari Daftar Calon Tetap (DCT) caleg PAN DPR RI Dapil Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri) ketika itu. (*)

Tags:

Leave a Reply