”Korban saat itu sudah tidak sadar dekat pintu. Tidak ada yang tahu pula berapa lama dia sudah tidak sadarkan diri, karena tidak ada suara teriakan dari korban,” ungkap Heriyanto.

Sujani (50), sang ayah di makam putri bungsunya. Foto: Bayu/Tabloid Nyata
Kejadian tersebut memang sangat tragis dan tidak terduga. Lebih ironisnya lagi, sang ibu sempat berbicara satu jam sebelumnya. ”Saya nggak tahu jam persisnya, sekitar jam 12-an. Awalnya, saya yang telephone dia. Itupun nggak sengaja, nomornya kepencet. Padahal handphone saya waktu itu posisinya aktif tapi terkunci. Tapi nggak dia angkat.”
Tak lama kemudian, Zakiya balik menelepon ibunya. ”Dia tanya, ’ada apa bu?’. Saya jawab,’nggak apa-apa’. Saya juga sempat menanyakan kabarnya. Dia bilang, ’sehat’. Cuma sebentar saja telepon, karena waktu itu saya mau mandi,” ingatnya.
Baca juga: Pesan Terakhir Bripda Imam Gilang Adinata pada Orang Tuanya
Kemudian Yayuk mendapat telepon dari salah seorang perawat Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya. Perawat itu mengabarkan jika Zakiyah dalam perawatan karena kesetrum. Mendapat kabar itu, Yayuk kaget bukan kepalang dan hendak langsung ke rumah sakit tempat putrinya dirawat.
Sekitar 10 menit kemudian, saat ganti baju dan mempersiapkan kendaraan, Yayuk kembali mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit. ”Orang yang menelepon saya mencoba menguatkan, ’ibu yang tabah, semua kehendak Allah’. Saya langsung teriak, karena saya sudah yakin anak saya meninggal. Ternyata benar anak saya meninggal,” ujar ibu dari dua anak itu. *bas/dro/fel
Selain itu, baca juga info-info terbaru selebriti Indonesia lainnya di Tabloid Nyata edisi 2422 terbit tanggal 2 Desember 2017.
Tags:UINSA Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Yayuk Maslakah Zakiyatus Shawa