By: Yanuarika
22 December 2017

Aryati Wiradiredja (70) tampak berusaha menyembunyikan kesedihannya, saat dikunjungi Nyata di rumahnya di kawasan Semplak, Kota Bogor, Jumat (15/12) siang.

Aryati masih sanggup tersenyum menceritakan putra bungsunya, Umartono Nafal Quryanto (28) yang telah meninggal dunia. ”Dia keliling dunia bawa nama kota Bogor dan Indonesia. Kami bangga padanya. Semua orang yang datang ke sini juga bangga,” ucap Aryati.

Pemuda yang dikenal baik dan ceria itu harus mengakhiri hidupnya saat ingin mewujudkan mimpinya berkeliling dunia dengan sepeda. Setelah bersepeda dari Bogor melintasi beberapa negara, Nafal ditemukan tewas di sebuah jurang di Uttarakhand, India.

Ia bersama sepedanya dan beberapa identitas seperti paspor, SIM dan NPWP ditemukan oleh warga setempat di jurang itu pada awal Desember ini.

Sampai saat ini tak diketahui penyebab pasti Nafal jatuh jurang itu. Padahal saat itu, ia hampir menyelesaikan misinya itu, karena lokasi jenazah tinggal beberapa puluh kilometer lagi dengan perbatasan India- Nepal. Memang Nafal menjadikan Nepal titik terakhirnya dari bersepeda mengelilingi dunia.

”Banyak orang yang memuji kebaikan dan kegigihan anak saya dalam mewujudkan impiannya. Tapi dia harus menembus mahal impiannya. Ya Allah ya gusti…,” tiba-tiba Aryati menangis.

Tekad sejak kecil

Nafal memang sudah jauh hari mengungkapkan tekadnya menaklukkan beberapa negara dengan sepedanya. Aryati mengaku tak bisa menghalanginya karena memang tekad tersebut ternyata sudah ada sejak Nafal kecil. Ia mengingat saat pertamakali Nafal mengungkapkan rencananya itu.

”Tiba-tiba dia minta maaf ke saya. ’Ampuni Nafal ya ma’. Saya kaget, loh kamu kalau mau kenalin cewek kenalin aja nggak usah minta maaf. Karena dia selama ini belum pernah ngenalin pacarnya ke saya,” ucap Aryati.

Baca juga: Percakapan Terakhir Mahasiswi UINSA yang Tewas Kesetrum dengan Ibunya

”Lantas dia bilang ingin keliling dunia naik sepeda. Astaghfirullah, saya langsung kaget karena selama ini yang saya tahu dia paling jauh naik sepeda ke Jogja, itu juga ramai-ramai sama temannya. Tapi dia kembali berhasil meyakinkan saya. katanya itu cita-citanya sejak SD,” jelas Aryati.

Aryati sempat mempertanyakan rencana Nafal yang hanya seorang diri melintasi beberapa negara hingga ke Nepal hanya dengan sepeda.

Nafal memang akhirnya memulai perjalanannya dari rumahnya di Semplak, Bogor mengayuh sepedanya ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dari sini Nafal kemudian menyebrang ke Batam, lalu menyebrang lagi ke Singapura. Kemudian berturut-turut mengayuh sepedanya menyusuri beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Myanmar, Bangladesh, dan India.

Halaman 2: Janji tak terpenuhi pada sang ibu

Janji terakhir

 

Aryati mengingat, putra kesayangannya itu memulai perjalanannya dari Bogor pada 10 Mei 2017, atau sehari sebelum hari ulang tahunnya yang ke 28. Suasana haru pun sempat menggelayuti Aryati saat ia harus melepas Nafal mengayuh sepedanya berkeliling dunia.

“Saya peluk dia, saya bisikin kalau dulu dia dididik di pesantren makanya harus pegang ajaran agama. Dia jawab ‘iya ma, Nafal nggak pernah ketinggalan shalat, juga nggak akan pernah nyakitin orang’,” Aryati menirukan percakapannya dengan sang anak ketika itu.

Baca juga: Karena Inilah Kepergian Bondan Winarno Buat Putri dan Sang Istri Menangis

Meski sedih karena ditinggal anaknya berbulan-bulan, tapi menurut Aryati, Nafal kerap berhasil membuatnya tenang. Nafal berjanji akan menuruti semua pesannya selama ia menjalankan misinya.

Nafal pun berjanji akan kembali pada Desember atau Januari. ”Dia bilang, ’tenang ma, Nafal ini udah besar, udah 28 tahun, pasti bisa jaga diri dan janji akan nurutin perintah mama. Nafal akan pulang Desember atau Januari’. Ya memang dia menepati janji pulang Desember, tapi pulang ke rahmatullah,” Aryati kembali menitikkan air matanya. *noe/dro/fel

Selain janji Nafal pada ibunya, baca juga info-info terbaru selebriti Indonesia lainnya di Tabloid Nyata edisi 2424 terbit tanggal 16 Desember 2017.

Tags:

Leave a Reply