By: Kontributor
17 November 2017

Sebelum dikenal sebagai langganan keluarga Jokowi, sebenarnya sate kere buatan Tugiyem sudah laris manis dan banyak dikenal di kalangan warga Solo. ”Sate saya itu sate kere, tapi yang makan bos-bos, pejabat. Kok bisa kayak gitu, saya juga nggak tahu,” ungkapnya polos.

Baca juga: Jonker Street, Pusat Street Food Melaka

Menurut Tugiyem, yang spesial dari sate kerenya adalah tempe kedelai dan tempe gembusnya. Ia memesan kedua jenis tempe tersebut dari sebuah home industry milik Ibu Benik di Mojosongo, Jebres, Surakarta.

”Kalau situ (Ibu Benik, red) libur ya saya cari tempe yang plastikan tapi kok kayak asem gitu kecut-kecut,” ujar wanita asal Sukoharjo, Surakarta ini.

Tugiyem mengaku tak pernah menghitung dengan pasti berapa keuntungan bersihnya dari berjualan sate kere. Namun setiap hari, ia biasa membawa pulang uang sebesar Rp1.700.000 di hari biasa dan Rp2.000.000 di hari libur.

”Untung sehari nggak pernah ngitung, yang penting saya dapat cukup buat harian, buat kulakan lagi, lebih ya disimpan,” jelasnya.

Penjual Sate Kere

Foto: Hafidz/Tabloid Nyata

Satu porsi sate kere dijual Tugiyem dengan harga Rp28.000. Ia tak pernah mengambil libur dan berjualan setiap hari di Jalan Arifin Nomor 63 sejak pukul 13.00 WIB hingga dagangannya habis.

Untuk resepsi pernikahan Kahiyang dan Bobby, Kamis (8/11), Tugiyem kedapatan pesanan 11.000 tusuk sate. Rinciannya 4500 sate tempe kedelai, 2750 sate tempe gembus, dan 3750 sate jeroan. Jumlah yang tak sedikit itu ia siapkan bersama suami dan dua belas orang tetangganya sejak dua hari sebelumnya. *adi/fel

Selain kisah penjual Sate Kere yang dipesan untuk pernikahan Kahiyang-Bobby, baca juga info-info terbaru selebriti Indonesia lainnya di Tabloid Nyata edisi 2419 terbit tanggal 11 November 2017.

Tags:

Leave a Reply