By: Dewi
2 July 2017

Merasakan perbedaan di tengah anak sebayanya, Izzan menarik diri dari pergaulan. Ia lebih nyaman belajar di rumah meski sebelumnya terbersit keinginan ikut sekolah formal.

“Sempat ingin seperti teman-teman pergi ke sekolah, tapi setelah kejadian itu saya mundur. Ibu bilang seperti itu sekolah formal, saya pasti tak bisa menyesuaikan,” jelas remaja kelahiran 24 Oktober 2002.

Izzan yang mulai fokus belajar di rumah. Mengalami hal yang kurang menyenangkan, Izzan mantap melanjutkan homeschooling.

Putri Tukang Becak ini Meraih IP Tertinggi di Institut Teknologi BandungMungkin sebelumnya tidak banyak yang menyangka bahwa Herayati, putri tukang becak, ternyata … [Read More]

Kali pertama ujian paket A pada 2013, Izzan merasakan pengalaman baru. ”Rasanya seperti hidup dan mati karena baru pertama ikut ujian. Belajarnya luma yan keras karena saya pikir ujian nya menentukan jalan hidup,” tutur Izzan sambil tertawa.

Lolos ujian kejar Paket A, setahun kemudian Izzan mengikuti ujian Paket B. Tapi saat akan ikut ujian Paket C, Izzan harus menanti dua tahun karena usianya tidak masuk persyaratan. Tahun 2016 saat Izzan berusia 13 tahun, keinginannya lulus ujian Paket C akhirnya terwujud. Setelah itu Izzan mendapat kesempatan ikut SBMPTN. *why/dro/fel

Tags:

Leave a Reply