By: Adherina
22 September 2017

Masyarakat Singapura resmi memiliki presiden baru. Tidak tanggung-tanggung, presiden baru mereka adalah perempuan. Sebuah sejarah baru yang terukir di Singapura. Halimah Yacob (63) dilantik menjadi presiden Singapura di State Room di Istana, Kamis (14/9) lalu.

”Saya Halimah Yacob, yang telah terpilih sebagai Presiden Republik Singapura, dengan sungguh-sungguh bersumpah bahwa saya akan menjalankan tugas sebaik- baiknya,” demikian cuplikan sumpah Halimah ketika dilantik menjadi Presiden ke-8 Singapura.

Dalam sumpahnya, Halimah berjanji bahwa tugas utamanya adalah mempersatukan warga. ”Saya meminta kepada semua warga Singapura untuk bersama-sama dalam tugas ini. Hari ini saya bersumpah sebagai Presiden dan berjanji melayani Anda semua tanpa memandang ras, bahasa dan agama,” tegasnya.

Masa kecil

Halimah kecil memang melewati hidup yang keras. Dia terlahir bungsu dari lima bersaudara dari ayah seorang India dan ibu berdarah Melayu. Ketika berumur delapan tahun, ayah Halimah meninggal dunia. Menjadi anak yatim, Halimah dan empat kakak lelakinya membantu ibunya mencari nafkah, berjualan nasi padang.

”Jam lima pagi saya harus bangun, pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan untuk ibu berjualan,”  katanya.

Halimah menjadi satu-satunya anggota keluarga yang berhasil menempuh pendidikan hingga universitas. Halimah menamatkan sekolah menengahnya di Singapore Chinese Girls’ School dan Tanjong Katong Girls’s School, sebelum akhirnya melanjutkan ke National University of Singapore.

”Saya bekerja paruh waktu sebagai penjaga perpustakaan untuk menutupi sisa biaya hidup,” kenang wanita kelahiran 23 Agustus 1954 itu.

Dia menyelesaikan kuliahnya dengan gelar sarjana hukum pada 1978. Pada 2001 di menyelesaikan masternya di universitas yang sama. Lagi-lagi di universitas yang sama Halimah lulus program Doktoralnya pada 7 Juli 2016.

Baca juga: Majukan Industri Penerbangan Tanah Air dan Dikenal Seluruh Dunia

Lulus

Tags:

Leave a Reply