By: Syukri
10 January 2025

| Baca Juga: Wang Xing, Aktor Tiongkok jadi Korban Perdagangan Manusia

Namun Anton dan Afriani lebih banyak diam. ”Biasanya mereka banyak cerita, suka bercanda, tapi malam itu banyak diam. Mereka juga duduk agak menjauh, nggak biasanya begitu. Aditio juga gitu, nggak rewel, padahal biasanya suka minta jajan,” kenang Poni.

Antoana hanya menyampaikan jika esok hari, ia bersama Afriani dan Aditio akan berkunjung ke rumah ibunnya di Kecamatan Liki, Indragiri Hulu, Riau. Agar lebih cepat, mereka memutuksan naik motor. Alda tidak ikut, karena punya rencana sendiri.

Pulang Kampung

Ia bersama dua sepupunya berencana pulang kampung ke Lintau, Sumatera Barat, naik travel. Mereka berangkat dari Pekanbaru pukul 02.00WIB. Sengaja berangkat dini hari untuk menghindari macet di jalan lintas Sumbar-Riau.

”Orangtua Alda tidak keberatan. Afriani cuma menasihatkan agar hati-hati dan jaga kesehatan. Jangan merepotkan orang di kampung,” kata Poni mengutip perkataan keponakannya.

Dan itulah pertemuan terakhir Rafni Rifai dengan Anton, Afriani serta Aditio. Tidak ada firasat apapun. ”Mereka hanya pesan, saya dan istri menjaga kesehatan,” kata Poni.

| Baca Juga: Dikira Mandul, Wanita Ini Melahirkan 4 Jam Setelah Dinyatakan Hamil

Hingga akhirnya pagi hari, Poni menerima telepon dari seseorang menggunakan telepon Afriani mengabarkan kecelakaan. ”Saya bilang sama keluarga, nggak mungkin. Hati-hati, banyak penipuan,” lanjut pria 55 tahun itu.

Selang beberapa menit, giliran Yusniati yang menerima telepon. Di monitor muncul nama Afriani. Ia pun mulai khawatir, jangan-jangan sesuatu terjadi pada keponakannya. Pesan yang sama diterima, kali ini si penelpon meminta ada keluarga yang datang ke lokasi di jalan Hangtuah.

Tanggung Jawab Baru

Rafni Rifai, kakek Alda. (Foto: Dok. Pri)

Rafni Rifai, kakek Alda. (Foto: Dok. Pri)

Tags:

Leave a Reply