By: Agnes
26 November 2025

NYATA MEDIA — Penyanyi sekaligus komponis Isyana Sarasvati kembali menunjukkan kapasitas artistiknya di luar dunia musik. Dalam pertunjukan teater ‘Monoplay Melati Pertiwi: Merajut Sejarah Perjalanan Bangsa’, Isyana dipercaya memerankan S.K. Trimurti.

Ia adalah tokoh perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia, yang juga jurnalis, pejuang kemerdekaan, dan Menteri Perburuhan pertama Indonesia.

Pertunjukan yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada Selasa (25/11/2025) tersebut merupakan panggung monolog musikal yang menyoroti perjalanan para perempuan pejuang bangsa. Meski sudah terbiasa tampil di panggung, Isyana mengakui bahwa bermain dalam Monoplay menuntut disiplin yang berbeda.

“Mungkin yang paling menantang itu menghafal naskah skenario. Dan juga harus benar-benar meresapi karakter dari sosok SK Trimurti,” ujar Isyana setelah pertunjukan usai.

| Baca Juga: Isyana Sarasvati Tegaskan Tidak akan Pensiun

Sebagai monolog yang sarat informasi sejarah, naskah yang ia bawakan tak hanya panjang, tetapi juga mengandung detail-detail perjalanan hidup Trimurti.

Menurut Isyana, tantangan sesungguhnya bukan sekadar mengingat kalimat, melainkan menghidupkan emosi dan pikiran sang tokoh agar terasa autentik bagi penonton.

Pertunjukan teater 'Monoplay Melati Pertiwi: Merajut Sejarah Perjalanan Bangsa'. (Foto: Agnes/Nyata)

Pertunjukan teater ‘Monoplay Melati Pertiwi: Merajut Sejarah Perjalanan Bangsa’. (Foto: Agnes/Nyata)

Dalam pementasan ini, unsur logat Jawa turut menjadi elemen penting, mengingat S.K. Trimurti berasal dari Jawa Tengah. Menariknya, Isyana justru merasa bagian ini lebih natural baginya.

“Untuk pelafalan, mungkin sama seperti Kak Glory ya. Karena kedua orang tua aku adalah orang Jawa. Dari kecil hidupku dikelilingi bahasa Jawa, itu bahasa keseharian kami,” jelasnya.

| Baca Juga: Baim Wong dan Paula Kompak Dampingi Kiano Sekolah

Pelantun lagu ‘Tetap Dalam Jiwa’ ini menjelaskan jika ibunya berasal dari Jawa Tengah, sementara ayahnya dari Jawa Timur. Walaupun besar di Bandung, ia menegaskan bahwa dirinya adalah Jawa totok, sehingga logat dan intonasi Jawa bukan hal yang asing.

Tags:

Leave a Reply