By: Agnes
26 November 2025

Untuk menguatkan penghayatan, Isyana juga melakukan eksperimen vokal dengan meminta ibunya membaca naskah yang ia pelajari. Kebetulan, latar budaya ibunya hampir sama dengan perjalanan hidup Trimurti, lahir di Jawa Tengah, lalu menghabiskan waktu cukup lama di Bandung.

“Aku minta Ibu coba baca skripnya. Dari situ aku dapat gambaran seperti apa nada, logat, dan pelafalannya kalau orang Jawa Tengah yang lama tinggal di Bandung. Jadi aku semakin paham, ‘Oh, seperti ini rupanya,” jelasnya.

Nama S.K. Trimurti memang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Melalui pelajaran IPS di sekolah, generasi muda mengenalnya sebagai aktivis, guru, jurnalis, hingga tokoh yang vokal melawan kolonialisme.

| Baca Juga: Inara Rusli Diduga Sudah Nikah Siri dengan Insanul Fahmi

Bagi Isyana, memerankan sosok ini justru membuka pintu pengetahuan yang lebih luas.

“Yang menyenangkan adalah aku jadi lebih mendalami perjalanan hidupnya, hal-hal yang mungkin tidak kita dapatkan sepenuhnya waktu sekolah,” kata Isyana.

Isyana juga menyebut, ada kisah yang lebih personal dan menarik. Ayah Isyana, yang merupakan seorang dosen, pernah bertemu langsung dengan almarhumah S.K. Trimurti dan bahkan pernah mewawancarainya. Hal ini memberikan Isyana sumber referensi yang sangat berharga.

“Aku sempat bertanya ke Bapak, seperti apa sih orangnya? Mau dong bagi-bagi vibe-nya. Itu menambah wawasan supaya aku bisa lebih menghidupkan karakternya,” ungkap penyanyi lagu ‘Kau Adalah’ ini.

Selain SK Trimutri, pertunjukan ini juga mengangkat kisah heroik dari lima pahlawan nasional perempuan Indonesia yaitu Nyi Ageng Serang yang diperankan Maudy Koesnaedi, Ratu Kalinyamat dihidupkan oleh Hana Malasan, Rasuna Said oleh Tika Brivani, Christina Martha Tiahahu oleh Glory, dan Laksamana Malahayati yang diperankan Marcella Zallianty. (*)

Tags:

Leave a Reply