By: Kurniawan
22 October 2025

NYATA MEDIA — Bathara Saverigadi Dewandoro mencatatkan namanya di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai penata tari tradisional termuda pada usia 16 tahun.

Koreografer muda ini juga pemenang Indonesia Mencari Bakat 2021. Dalam ajang PON 2024 di Cabang Tradisional Dance Sport, Bathara mendapatkan medali emas.

Pada 12 Oktober 2025, 8.000 penari dari seluruh Indonesia menarikan tarian karya koreografinya dalam event Indonesia Menari 2025 yang diinisiasi Indonesia Kaya. Seni tari memang tidak pernah lepas dari hidupnya.

Sanggar Swargaloka

Lahir di Bantul, Jogjakarta, pada 7 Februari 1997, Bathara Saverigadi Dewandoro berasal dari keluarga yang sudah akrab dengan dunia seni pertunjukan. Sejak kecil, dia terbiasa melihat latihan tari dan pentas di Sanggar Swargaloka, rumah produksi yang didirikan orang tuanya. Dari situlah, kecintaannya pada tari tumbuh alami.

Koreografer Muda Bathara. (Foto: Dok. Pri)

Koreografer Muda Bathara Saverigadi Dewandoro. (Foto: Dok. Pri)

“Dari kecil aku memang udah cinta banget sama nari. Mungkin karena lingkungan juga, dari orang tua, dari suasana sanggar. Akhirnya terbentuk sampai sekarang,” katanya ketika dijumpai Nyata di Surabaya pada Minggu (12/10).

| Baca Juga: Kisah Cinta Raisa dan Hamish Daud yang Kini Diisukan Cerai

Melihat Dunia

Meski begitu, perjalanan menuju panggung bukan tanpa tantangan. Di usia remaja, ketika banyak teman seusianya mulai menekuni hal lain, Bathara justru semakin yakin bahwa tari adalah jalan hidupnya.

Dia menolak anggapan bahwa seniman hanya bisa ‘hidup setengah’. “Menari itu bukan cuma soal gerak tubuh, tapi juga cara kita melihat dunia,” katanya.

Berbagai prestasi yang berhasil diraihnya disebut Bathara sebagai bukti bahwa seni tradisi bisa berdiri sejajar dengan seni yang lain. “Kalau kita menekuni apa yang kita yakini, value-nya akan naik sendiri. Dan kalau value-nya sudah tinggi, kita bisa hidup dari situ,” ujarnya.

Tags:

Leave a Reply