NYATA MEDIA — Proses pencarian korban yang tertimbun reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo mulai dilakukan dengan cara dibongkar menggunakan alat berat, Kamis (2/10/2025).
Seperti diketahui, fase golden time awalnya berakhir pukul 16.00 WIB, sore ini. Namun dipercepat pada pukul 11.30 WIB lantaran petugas tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.
Terlebih, pihak keluarga korban telah menyetujui dengan menandatangani dokumen terkait evakuasi tersebut.
Meski demikian, pengangkatan puing-puing bangunan yang roboh, dilakukan petugas dengan ekstra hati-hati.
| Baca Juga : Fase Golden Time Segera Berakhir, Tangis Orangtua Santri Al Khoziny Pecah
“Pencarian dan pertolongan korban ini harus dilakukan secara hati-hati, ekstra hati-hati karena harus sedapat mungkin korban ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno kepada awak media di Posko Pencarian, Kamis (2/10/2025).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno. Foto : Azharul Hakim/Nyata
Di lokasi yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pihakya telah menyiapkan 219 petugas terlatih, 300 kantong jenazah, 30 truk sampah, 30 unit ambulans, serta lima derek (crane) guna melancarkan proses tersebut.
Namun demikian, dia tidak bisa memastikan kurun waktu yang dibutuhkan petugas untuk menyelesaikan proses evakuasi hingga tuntas.
| Baca Juga : Hari ke-3 Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny, 5 Santri Meninggal
“Sampai kapan? Sampai bersih, sampai semua korban itu ditemukan dan kita sudah punya datanya,” katanya.
Data terbaru menurut BNPB per Rabu (1/10/2025) pukul 23.00 WIB, tercatat lima orang dinyatakan meninggal dunia dan 59 korban lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Tags:Al Khoziny Ponpes Sidoarjo