Longsor di kawasan tambang batu Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat pada 30 Mei 2025 lalu menyisakan duka mendalam. Apalagi, beberapa keluarga korban tewas sempat merasakan firasat sebelum insiden itu terjadi.

Berikut ini curahan hati keluarga korban yang ditinggalkan, berdasarkan hasil wawancara tim Nyata.

Tolak Ajakan Makan

Alm. Sukendra dan Suwarsih (Foto: Nyata/Yanuarika)

Alm. Sukendra dan Suwarsih (Foto: Nyata/Yanuarika)

Salah satu pekerja tambang, Asep Yonih, mengatakan dia sempat mengajak Sukendra dan dua keponakannya untuk makan. Namun mereka menolaknya.

“Suami saya ngajak mamang sama kemenakannya makan di depan. Tapi mereka nggak mau. Mereka lebih memilih meneruskan bekerja,” ujar istri Asep, Nita saat ditemui di kediaman Sukendra di Desa Girinata, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Akhirnya Asep makan sendiri. Namun beberapa suap, dentuman terdengar. Saat dicek, ternyata tambang batu tersebut longsor.

| Baca Juga: Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Cirebon, 13 Orang Tewas

Istri Sukendra, Suwarsih mengatakan suaminya sempat berperilaku aneh sebelum meninggal. Mendiang sulit tidur. Saat akan berangkat keesokan paginya pun, dia terlihat lemas.

“Saya bilang, udah Pak, nggak usah berangkat. Nggak ada uang, nggak apa-apa. Tapi dia maksa. Katanya lumayan buat beli rokok dan jajan anak,” ujarnya.

Di sisi lain, keponakan Sukendra, Sunandi sakit sebelum berangkat kerja. Namun mendiang mengaku pada istrinya jika dia sehat dan bisa berangkat berangkat kerja.

“Kalau saya tahu masih sakit, pasti saya larang dia pergi. Saya nggak mau teman-temannya menyangka dia dipaksa kerja sama istrinya, walau sakit,” tuturnya.

Tags:

Leave a Reply