Ingin Berhenti Kerja

Alm. Tono dan Isna (Foto: Nyata/Yanuarika)

Alm. Tono dan Isna (Foto: Nyata/Yanuarika)

Firasat buruk juga dirasakan korban longsor Cirebon yang lain, Heri Santono alias Tono. Mendiang beberapa kali mengungkap keinginannya untuk berhenti kerja sebagai sopir truk di tambang tersebut pada istrinya, Isna.

“Sering banget suami saya ngomong, kalau dia sebenarnya takut ke gunung. Kalau ada kerjaan yang lebih aman, pengin pindah,” ungkap Isna di kediamannya di Desa Cipanas, Kecamatan  Dukupantang, Kabupaten Cirebon.

| Baca Juga: Demi Anak, Nyawa Melayang: Kisah Korban Longsor Tambang Batu Cirebon

Bekerja di tambang batu memang penuh resiko. Anak-anak Tono pun pernah menegurnya.

“Sudah sering diingatkan juga, terutama oleh Aa (anak kedua). Sudah sih Pak, jangan ke gunung lagi, nanti ada longsor. Jawabnya apa, ‘Biarin saja sih, orang longsornya sudah selesai’,” ujar Isna.

Sehari sebelum kejadian, Isna mengungkap suaminya berperilaku aneh. Mendiang jadi lebih banyak tersenyum sehari sebelum insiden terjadi. Dia juga berkata akan memperbaiki rumah. Padahal dia jarang melakukannya jika tidak diminta.

“Dia pengin bikin pintu kamar anak yang belakang. Pintu depan kan sudah mulai jelek, rencana mau dipakai di belakang. Pintu depan yang diganti. Sudah diukur sama tukangnya dan ngomong sama tukang pintunya,” ujarnya.

Namun nyatanya, keinginan tersebut belum sempat terwujud. (*)

Tags:

Leave a Reply