By: Naomi Nilawati
13 March 2025

Jantung merupakan organ vital yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh untuk mendistribusikan oksigen dan nutrisi. Namun, gangguan pada sistem kelistrikan jantung dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur atau dikenal sebagai aritmia.

Kondisi ini dapat berujung pada berbagai komplikasi serius, termasuk henti jantung mendadak. Diketahui, aritmia adalah gangguan irama jantung yang mempengaruhi pembentukan dan penjalaran listrik jantung. Hal ini dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat (takikardia), lebih lambat (bradikardia), atau tidak teratur.

Penyebab aritmia sangat beragam, mulai dari faktor usia, genetika, hipertensi, gangguan struktural jantung, gangguan elektrolit, hingga penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).

Menurut dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P. Subsp.Ar(K), FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Pondok Indah, secara normal jantung berdetak 50-100 kali per menit.

“Jika lebih dari 100 kali per menit disebut takikardia, sedangkan jika kurang dari 50 kali per menit disebut bradikardia,” jelasnya dalam temu media di Jakarta baru-baru ini.

| Baca Juga: Ayu Dewi Absen Puasa Gegara Gerd, Begini Cara Mengatasinya

Beberapa gejala umum aritmia meliputi:

  • Jantung berdebar-debar atau palpitasi.
  • Rasa tidak nyaman di dada.
  • Cepat lelah dan sesak napas.
  • Pingsan tanpa penyebab yang jelas.

Salah satu jenis aritmia yang perlu diwaspadai adalah atrial fibrilasi. “Pada populasi usia 70 tahun ke atas, sekitar 20 persen mengalami atrial fibrilasi. Kondisi ini meningkatkan risiko stroke karena denyut jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah,” ujar dr. Dony.

Selain itu, ada juga aritmia letal, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak. “Dalam kasus ini, listrik jantung mengalami ‘korsleting’, menyebabkan jantung hanya bergetar tanpa mampu memompa darah. Jika kondisi ini berlangsung lama, pasien bisa mengalami kematian mendadak,” jelasnya.

| Baca Juga: Meniup Hidung Bisa Memperparah Flu, Begini Cara yang Benar

Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Cepat

Tags:

Leave a Reply