Seorang pria di China dilarikan ke rumah sakit setelah melakukan simulasi melahirkan atas permintaan pacarnya. Atas kejadian tersebut, sebagian ususnya harus dipotong.
Seorang wanita beserta keluarganya meminta sang pacar untuk melakukan simulasi melahirkan.
Mereka beranggapan pria perlu merasakan sakitnya melahirkan. Hal tersebut dilakukan agar kelak suami bisa lebih menghargai istri.
Awalnya, pria yang identitasnya tak disebutkan itu ingin menolak permintaan kekasih. Namun karena calon ibu mertuanya memaksa, akhirnya dia bersedia.
| Baca Juga: Curhat Korban Pengantin Pesanan di Tiongkok: Sebenarnya Saya Sempat Ragu
Simulasi melahirkan pun dilakukan di pusat persalinan yang dimiliki saudara perempuan sang wanita pada 24 Januari 2025 lalu. Simulasi dilakukan menggunakan alat elektronik yang mampu menstimulasi rasa sakit yang mirip dengan kontraksi.
Wanita tersebut mengatakan, pada 90 menit pertama, level sakit ditingkatkan secara perlahan. Sisanya pria tersebut harus menghadapi rasa sakit di level 12.
“Pacarku mulai berteriak dan mengeluh kesakitan di level 8, mulai mengumpat dan menangis di level 10, dan akhirnya dia menangis sesenggukan. Aku dan saudara perempuanku terus mengusap keringatnya,” ungkap wanita tersebut lewat media sosialnya, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Senin (3/3/2025).
Pria malang tersebut harus menghadapi kontraksi melahirkan selama tiga jam lamanya.
Sayangnya meski simulasi sudah diakhiri, pria tersebut masih terus merasakan sakit. Dia muntah-muntah pada malam harinya dan keadaannya tidak juga membaik bahkan seminggu setelahnya.
Pria tersebut akhirnya memutuskan untuk pergi memeriksakan diri. Dokter mengatakan sebagai kecil ususnya sudah sangat rusak akibat menggunakan simulator melahirkan.
| Baca Juga: Penyelamatan Anjing Berner yang Menelan Puluhan Kaos Kaki
alat simulasi melahirkan kontraksi kontraksi melahirkan simulasi melahirkan simulasi persalinan