By: Naomi Nilawati
26 February 2025

Saat ini, aktivitas keseharian tidak bisa lepas dari penggunaan perangkat elektronik berlayar, seperti televisi, komputer hingga ponsel pintar. Akibatnya, risiko mata kering kian mengancam.

Penanganan mata kering mesti segera, karena dampaknya bisa merusak permukaan mata, dari yang bersifat ringan hingga berat, temporer, bahkan permanen.

Menurut Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM, Ketua Dry Eye Service JEC Eye Hospitals and Clinics, perubahan gaya hidup di era digital sangat memengaruhi kesehatan mata.

Screen time yang sangat intensif dengan durasi yang panjang membuat perubahan dinamika mata dalam berkedip, seperti frekuensi yang berkurang atau proses berkedip yang tidak sempurna.

| Baca Juga: Diet Sukses Tanpa Olahraga, Rutin Makan Buah dan Sayur 3 Bulan

Kondisi ini dapat meningkatkan kekeringan permukaan mata yang seiring waktu berpotensi memulai siklus dry eye.

“Mata kering bukan berarti tidak ada air mata. Adanya gangguan di salah satu lapisan air mata, bisa menjadi yang namanya mata kering. Kondisinya bisa ringan, sedang, atau berat. Lapisan mana yang terganggu. Jadi mata kering adalah kondisi dimana air mata tidak stabil. Bukan berarti tidak ada air mata sama sekali, bukan berarti tidak bisa menangis,” ujar dr. Nina saat ditemui di RS Mata JEC Kedoya, baru-baru ini.

Ia menambahkan, “Tapi bukan berarti kalau matanya berair, maka matanya nggak kering. Sebab ada juga karena matanya sangat kering, hingga matanya sampai pedas, trus jadi berair seperti menangis. Padahal itu awalnya mata kering juga. Jadi tidak sesederhana tidak ada air mata.”

Bersifat multifaktorial, dry eye merupakan penyakit atau kelainan pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan dan kestabilan komponen air mata, serta kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.

| Baca Juga: Dilakukan The Weeknd, Ini Sederet Manfaat Tidur Siang Ala Astronaut

Gejala yang dirasakan penderita umumnya dimulai dengan mata yang tidak nyaman, seperti mengganjal, sering merah, berair, terasa kering, sensasi berpasir, adanya kotoran mata yang menumpuk, terasa lengket.

“Jadinya kita sering mengucek mata, karena rasanya matanya capek, hingga inginnya dikucek. Selain itu, kalau mata mudah terasa lelah, sensitif terhadap cahaya, penglihatan kadang jelas kadang burem, bisa jadi salah satu gejala mata kering,” jelasnya.

Tags:

Leave a Reply