Ada sejumlah faktor penyebab dry eye, di antaranya usia lanjut. “Usia di atas 50 tahun berisiko mengalami mata kering semakin meningkat. Kemudian wanita yang telah menopause, perubahan hormonal, resikonya juga meningkat,” kata dr. Nina.
Perempuan lebih rentan mengalami mata kering dibanding pria. “Penderita dry eye sedang berat pada perempuan 2 kali lipat dibanding laki-laki. Mayoritas 60 persen dry eye di atas usia 50 tahun dialami perempuan,” lanjutnya.
| Baca Juga: Cara Lawan Gerakan Tutup Mulut Anak dengan Metode GLM
Lebih lanjut dr. Nina menyampaikan alasan kenapa mata kering banyak terjadi pada perempuan. “Hal itu karena mata kering juga dipengaruhi faktor hormonal. Dimana hormon androgen dan estrogen berperan mengatur keseimbangan produksi air mata. Gangguan perbedaan hormonal pada pasca menopause bisa memicu mata kering. Selain itu, riasan mata yang tidak terjaga kebersihan bisa mempengaruhi distribusi dan fungsi dari air mata,” jelasnya.
Hal lain yang memengaruhi mata kering adalah faktor lingkungan, di antaranya asap rokok, AC, juga riwayat penyakit seperti diabetes dan autoimun, serta pemakaian obat-obatan, baik obat minum atau tetes mata yang tidak sesuai anjuran dokter.
Selain itu, pemakaian lensa kontak yang tidak dipantau bagaimana kondisi kesehatan matanya, dan lamanya menatap gadget, komputer, TV, handphone juga sangat memengaruhi kemungkinan terjadinya mata kering.
“Penyebab makin banyak orang dengan mata kering di zaman saat ini adalah penggunaan gawai atau menatap layar terus menerus. Normalnya, seseorang berkedip belasan kali per menit, namun saat menatap layar, frekuensi ini bisa turun drastis hingga kurang dari lima kali per menit,” kata Nina.
| Baca Juga: Banyak Jamur Hitam di Dinding Rumah, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan
Ia menambahkan, “Berkedip secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata dengan cara memompa air mata dan mendistribusikan secara merata. Jika frekuensi berkedip tidak teratur, mekanisme tersebut terganggu, sehingga mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup, karena waktu jeda antar kedipan satu dengan kedipan yang berikutnya terlalu panjang. Jika itu berlangsung terus, maka muncullah gejala mata kering (dry eye) ini.”
Yang perlu diperhatikan, jika tak ditangani dengan baik, dry eye dapat menurunkan kualitas hidup karena tidak dapat beraktivitas dengan optimal, akibat kondisi mata tidak nyaman.
“Selain itu orang dengan mata kering jadi bergantung pada obat, yaitu berupa obat tetes mata yang harus dibawa ke mana saja karena sewaktu-waktu dibutuhkan,” ujar dr. Nina.
Dia mengingatkan, mata kering yang diabaikan bisa memicu kerusakan permukaan mata akibat peradangan atau infeksi, yang bersifat ringan sampai berat, temporer atau permanen.
Tags:Bahaya Mata Kering Cara Mengatasi Mata Kering Mata Kering Penyebab Mata Kering Spa Mata Kering