By: Farah Yumna
6 February 2025

Chusnul Chotimah, wanita asal Kelurahan Sidoklumpuk, Sidoarjo, adalah salah satu korban selamat dari tragedi Bom Bali I yang terjadi pada 2002 lalu. Meski selamat, kondisi fisiknya tak lagi sempurna.

Kulit di hampir sekujur tubuhnya tidak rata. Wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan, punggung tangan, paha hingga betis terdapat luka bakar.

Kulit-kulit yang rusak itu membentuk jaringan parut. Sementara kulit di area lengan tampak bersisik dan kasar bekas balutan kassa. Parahnya lagi, dia kehilangan jempol kaki kirinya.

“Ini di kaki saya masih ada empat logam. Di dada ada satu. Jempol kaki kiri saya nggak tahu hilang ke mana. Tangan saya ini juga kadang sering gatal,” kata Chusnul saat ditemui Nyata pada 17 Januari 2025.

Kondisi tangan dan kaki. Foto: Dok. Farah/Nyata

Kondisi tangan dan kaki. Foto: Dok. Farah/Nyata

| Baca Juga : Nasib Nahas Keponakan di Bandung Ditikam Paman 51 Kali

Kembali ke 22 tahun lalu, Chusnul Chotimah kala itu hendak membeli nasi ketika pengeboman terjadi. “Saya mampir mau beli nasi di dekat Paddy’s Pub. Terus pedagangnya bilang, ‘Tunggu sebentar ya, saya mau bantu dorong mobil itu (Mitsubishi L300, kendaraan pembawa bom) biar nggak macet’,” kisahnya.

Tidak lama setelah itu, bom meledak. Chusnul yang hanya berjarak 10 meter dari mobil, terdampak ledakannya. Dia masih ingat jelas betapa kacau penampilannya saat itu. Bajunya terlepas, hanya tersisa pakaian dalam. Celana compang camping. Rambutnya yang panjang terbakar.

Sempat dirawat di RSAD Denpasar selama tiga hari dan RSUP Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah selama empat hari, sayangnya, tidak ada dokter yang bisa menangani luka bakar 70 persen yang dideritanya.

Melihat kondisi Chusnul Chotimah, Palang Merah Australia kemudian menawarkan bantuan perawatan di negara mereka. Ibu tiga anak itu kemudian menjalani operasi di sana sebanyak 37 kali yang dilakukan secara bertahap pada 2002, 2004, dan 2005.

Chusnul saat dirawat di Australia, didampingi suaminya. Foto: Dok. Farah/Nyata

Chusnul saat dirawat di Australia, didampingi suaminya. Foto: Dok. Farah/Nyata

| Baca Juga : Hobi Unik Cydney Harding, Koleksi Ribuan Gunting

Tags:

Leave a Reply