By: Naomi Nilawati
28 January 2025

Masih banyak yang berpendapat bahwa air susu ibu (ASI) cuma urusan ibu-ibu. Padahal, keluarga dekat dan lingkungan sangat berkontribusi dalam urusan itu. Apalagi para ayah. Soalnya kan bikin anaknya berdua, jadi ngurusnya juga harus sama-sama dong. Termasuk pemberian ASI.

Untuk itulah delapan ayah membentuk Komunitas Ayah ASI. Mereka adalah Sogi Indra Dhuaja, Ernest Prakasa, Shafiq Pontoh, Dipa Andika, Rahmat Hidayat, Pandu Gunawan, Syarief Hidayatullah dan Aditia Sudarto.

Sebuah wadah bagi para ayah untuk terlibat dalam pemberian ASI. Karena ini memang sengaja untuk para ayah, bahasa yang digunakan dalam komunitas itu ya ala-ala lelaki.

”Yang vulgar. Ya sesuai bahasa tongkrongan kita. Karena kalau bapak-bapak sudah ngomongin ASI, terus ngomonginya serius, pasti jadi malas,” kata Sogi kepada Nyata, Minggu (19/1) lalu.

| Baca Juga: Perginya Tulang Punggung Keluarga dalam Tragedi Glodok Plaza

Sogi dan ketujuh bapak itu punya kegelisahan yang sama. Bagaimana mendukung istri saat menyusui. ”Jadi kegelisahan saya itu berawal tahun 2009 ketika anak pertama saya, Sam, lahir. Waktu itu istri sempat mengalami ASI seret. Namanya juga anak pertama, belum tahu harus ngapain,” cerita Sogi.

Waktu itu Sogi mengaku diajak istri untuk membantu. ”Saya diajakin untuk menjaga dia, mengawal dia. Diajari juga ASI eksklusif itu apa. Ketika istri stres, produksi ASI-nya juga jadi seret,” lanjutnya.

Mengedukasi Ayah

Tidak disangka, tahun 2011, Sogi diajak bergabung dengan tujuh bapak yang saat itu dalam proses membuat buku Catatan Ayah ASI. Sebelumnya ketujuh bapak itu dipertemukan dengan pengurus AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), karena beberapa istri dari ketujuh bapak itu aktif di AIMI.

Komunitas Ayah ASI terbentuk untuk mendukung ibu menyusui. (Foto: Naomi/Nyata)

Komunitas Ayah ASI terbentuk untuk mendukung ibu menyusui. (Foto: Naomi/Nyata)

”Dari obrolan informal beberapa ayah dan pengurus AIMI, kita punya masalah yang sama. Bingung ketika anak pertama lahir. Ada yang kurang dukungan keluarga, lingkungan dan sebagainya. Terus kita mikir, ASI ini terlalu penting. Saking pentingnya kita merasa bahwa bapak-bapak perlu ikutan. Kita merasa perlu untuk mengedukasi para ayah agar paham ASI dan menyusui. Serta memberikan dukungan ke istrinya,” kata Rahmat Hidayat , Founder ID_AyahASI.

| Baca Juga: Keikhlasan Ayah, Oshima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza

Tags:

Leave a Reply