Seorang pria di Singapura harus mendekam di balik jeruji karena perlakuannya yang sungguh keji. Anak kandungnya dirantai hanya karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
Anak dirantai itu berusia sekitar 10 atau 11 tahun. Ayahnya merantainya di gagang toilet hingga lima jam. Hal itu ia lakukan sebagai hukuman karena anaknya berbohong atau tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Pria tersebut juga disebut berulang kali memukul anak laki-lakinya dengan pipa air karet, karena anak laki-laki tersebut telah membuatnya marah dengan mengirim pesan kepada istrinya, yang telah diceraikan oleh pria tersebut.
| Baca Juga: Lecet Pakai Sepatu, Kaki Wanita Asal Inggris Ini Diamputasi
Pada hari Jumat, pria Singapura berusia 53 tahun itu dijatuhi hukuman dua tahun penjara setelah mengaku bersalah atas tiga tuduhan menganiaya seorang anak yang berada di bawah asuhannya. Selain itu, tuduhan intimidasi pidana dipertimbangkan selama hukuman.
Pihak-pihak yang terlibat tidak dapat disebutkan namanya atas perintah pengadilan, untuk melindungi identitas korban. Pengadilan mendengar bahwa pada saat pelanggaran tersebut terjadi, pria tersebut memiliki hak asuh atas putra kandungnya setelah bercerai dengan istrinya.
Pada 30 November 2022, pria tersebut juga dilaporkan pernah menampar wajah kiri bocah tersebut hingga menyebabkan luka dan sakit di telinga kiri korban. Alasannya, hanya karena ia mengetahui bahwa putranya telah mengirim pesan kepada ibunya meski disuruh memutuskan kontak.
| BACA JUGA : Isa Bajaj Sepakat Damai Terhadap Pelaku Kekerasan Anaknya
Pria tersebut kemudian menggunakan selang karet berwarna kuning untuk memukul korban di bagian lengan kiri atas, punggung, dan paha kiri hingga menyebabkan banyak luka memar. Anak laki-laki tersebut dibawa ke Rumah Sakit Wanita dan Anak KK untuk mendapatkan perawatan atas luka-lukanya.
“Pelaku juga mengaku pernah memukul korban sebelumnya,” kata Wakil Jaksa Penuntut Umum (DPP) Jocelyn Teo.
Investigasi juga mengungkapkan bahwa setidaknya tiga kali pada tahun 2022, pria tersebut merantai pergelangan kaki atau pergelangan tangan anak laki-laki tersebut ke batang logam yang terpasang di toilet, menggunakan rantai logam dan gembok.
Dia akan memasang selang karet di antara rantai logam dan kulit korban untuk melindunginya dari cedera jika dia memberontak, dan menaruh makanan dan air ke dalam toilet, meninggalkan korban di sana selama dua hingga lima jam.
Tags:Anak di Singapura Dirantai Anak Dirantai Ayah Rantai Anak kekerasan anak Kekerasan Anak di Singapura Pengadilan Singapura Singapura