Kisah menyedihkan dialami oleh Nimas Sabella yang menjadi korban obsesi teman prianya, AP, semasa SMP. Kejadian ini dialami wanita asal Surabaya itu selama 10 tahun lamanya diteror.

Curhatan Nimas itu diunggah di media sosial X pada Rabu (15/5/2024) pukul 11.24 WIB. Wanita asal Surabaya ini mengeluh capek karena selalu diteror dan dikejar-kejar oleh teman SMP-nya sejak 2014-2024.

Nimas menyebut teman SMP-nya itu salah menafsirkan kebaikannya hingga terobsesi untuk mengejar hingga mendapatkan cintanya selama 10 tahun terakhir.

| Baca Juga: Harry Styles Trauma karena Sering Diteror Stalker

Padahal perlakuan Nimas itu bukan suatu hal yang spesial, melainkan hanya sebagai bentuk kepeduliannya sesama teman, sama halnya dengan temannya yang lain.

Semasa SMP, Nimas diketahui pernah memberikan uang sebanyak Rp5.000 kepada AP. Benar-benar capek Ya Allah, 10 tahun aku jadi obsesi AP anak SMP di Surabaya. Teman satu kelas yang mengira aku baper sama dia, padahal aku memang ekstrovert dan peduli pada teman-teman sekelas. Kesal diganggu 10 tahun hidupku,” tulis Nimas dalam bahasa Jawa itu pada akun media sosial X (dulunya Twitter).

AP itu anak pendiam tidak punya teman sama sekali dan jarang ke kantin. Suatu hari aku tanya; kamu tidak ke kantin. Dia jawab; tidak karena tidak ada uang saku. Lalu aku kasih uang Rp5 ribu buat dia makan. Aku cuma kasih kamu Rp5 ribu tapi kamu kasih aku neraka 10 tahun,” beber Nimas.

Akibat salah penafsiran itu, pria tersebut membuat ratusan akun Instagram dan X untuk menerornya dengan mengirim post a picture (PAP) foto alat kelamin. Selain PAP foto alat kelamin, pria itu juga mengirim pesan intimidasi bermuatan kekerasan seksual.

| Baca Juga: 12 Tahun Diteror Sasaeng, Kim Jae Joong Terpaksa Pindah Rumah Berkali-Kali

Buat ratusan akun IG, Twitter apa lagi, Ngirim PAP alat kelamin, ngatain akun lonte,”  ujarnya.

Nimas sendiri sempat berupaya menyampaikan rasa keberatannya atas perbuatan AP, pada tahun 2020. Namun, pria tersebut tak juga menghentikan pembuatannya.

“2020 saya sudah memarahi dia di depan gang rumahnya. Saya pukul kepalanya pakai helm merek KYT. Saya melakukan hal ini karena sudah mengajak dia bicara baik-baik sebanyak 3 kali di rumahku. Tidak ada hasil. Setelah aku pukul kepalanya dan cuma menangis, 3 hari selanjutnya kembali melakukan teror. Aku minta bertemu orang tuanya, dihalangi terus,” tambah Nimas.

Tags:

Leave a Reply