Spotlight Indonesia 2022 menghadirkan kegiatan meliputi fashion show, exhibition, instalasi ethnic textiles, workshop, dan seminar. Dalam 17 sesi fashion show, lebih dari 130 desainer, jenama, dan institusi pendidikan menunjukkan koleksi yang mencakup kategori formal wear, casual/street wear, men’s wear, hingga modest wear dengan mengangkat wastra atau inspirasi budaya Indonesia. Sedangkan exhibition akan menghadirkan produk fashion dari 180 jenama, termasuk instalasi wastra Indonesia.

Dari ratusan jenama profesional yang turut memeriahkan acara kali ini, beberapa di antaranya datang dari para pelajar sekolah mode di Indonesia. Seperti pada sesi Fashion Parade 4 di hari kedua (Jumat, 2 Desember 2022), Threelogy by SMK N 3 Blitar, menampilkan 8 koleksi dengan nuansa warna cokelat yang menonjolkan kain batik. Dengan mengambil tema Flofa. Konsep ini terinspirasi dari Kota Blitar Bumi Bungkarno yang mendominasi warna abu-abu, putih, hitam, dan emas.

Salah satu koleksi Threelogy by SMKN 3 Blitar. Foto: Dok. IST

“Makam Bung Karno menjadi ide desain kami. Di Makam Bung Karno terdapat Museum yang mencakup keris, sejarah yang dijadikan miniatur, lukisan, bendera negara, dll yang kami gunakan untuk inovasi desain baju yang beragam,” ujar salah satu perwakilan dari SMKN 3 Blitar.

Sementara itu, SMK N 1 Kalitengah Lamongan menampilkan 8 koleksi dari D’Grace Fashion. Koleksi mereka mengusung tema Optimis. Terinspirasi dari Paduraksa Lamongan di malam hari, yang merupakan pilar yang ada di sudut paling timur Lamongan sebagai pintu dan pembatas yang berfungsi untuk menjaga dan melindungi. Jika malam hari Paduraksa Lamongan menunjukan pesona keindahan, kerasnya jalan kehidupan dengan warna warninya.

|Baca Juga: Spotlight Indonesia 2022 Hadirkan Wastra dan Budaya Indonesia dari 180 Desainer

Salah satu koleksi D’Grace Fashion, SMK N 1 Kalitengah Lamongan. Foto: Dok. IST

Optimis merupakan busana dengan potongan yang simple sampai yang tak biasa dengan warna warna cerah, senada dan kontras diambil dari warna suasana Paduraksa malam hari. Menggunakan bahan Wastra Tenun Lamongan menunjukan semangat untuk survivor bertahan hidup lebih baik, yang dikombinasikan dengan kain polos jenis katun dan satin.

Dilanjut dengan penampilan 8 karya terbaik dari siswa sekolah SMK Terpadu Al-Ishlahiyah Malang yang mengambil tema Breathtaking East Java. Koleksi ini mengusung sejarah peninggalan kerajaan Jawa Timur yang di implementasikan kepada baju dan outer yang ready to ware.

Salah satu koleksi Breathtaking East Java, SMk Terpadu Ishhlahiyah Malang. Foto: Dok. IST

Selain itu, para pelajar dari ISWI Fashion Academy menghadirkan tiga desainer terbaik mereka. Pertama adalah Tasya Amalia dengan 8 koleksi dari Senduro Flower, yang terinspirasi berdasarkan kecantikan dan keindahan bunga edelweis yang memiliki makna cinta abadi yang romatis dan gaya sporty cassual. Kemudian, Maimo Kumolintang yang merupakan karya dari Jhosiani Mahdalena Manopo. Dan Rara Amiati Putri dengan karyanya yang bertajuk Ronjo, yang terinspirasi dari Dukk Ronjanga, yang merupakan suatu permainan rakyat yang berasal dari Madura.

Koleksi Pelabuhan Jakarta, Fenny Saptalia. Foto: Dok. IST
Tags:

Leave a Reply